
Pantau.com - Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan meliburkan seluruh siswa beserta guru yang terkena dampak bencana banjir dan longsor untuk sementara waktu tidak bersekolah.
"Untuk semua siswa dan guru yang terkena dampak banjir dan longsor untuk sementara tidak melakukan proses belajar mengajar hingga kondisi betul-betul stabil dan pulih," katanya, di Gowa, Jumat (25/1/2019).
Ia mengatakan, dirinya belum mengeluarkan instruksi resmi mengenai kebijakan libur sekolah. Namun, sekolah yang terkena bencana seperti terjangan banjir dan longsor diperkenankan meliburkan diri untuk sementara.
Baca juga: Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir di Gowa Menjadi 27 Orang
"Kalau dia banjir tentu aktivitas sekolah tidak bisa dilaksanakan, jadi tanpa instruksi pun sekolah sudah diliburkan sekarang," katanya.
Bupati mengemukakan, sejumlah sekolah tidak bisa melaksanakan rutinitas pendidikan lantaran sempat adanya bencana ini. Hingga saat ini, Bupati termuda di KTI ini mengaku proses pendataan sekolah yang terkena banjir masih terus didata. Beberapa sekolah memang sudah diliburkan, seperti sekolah yang tenggelam akibat banjir. Dirinya juga akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Gowa terkait pengumpulan data tersebut.
"Kita akan menyampaikan nanti kalau banjir sudah benar-benar surut baru boleh kembali ke sekolah," kata Bupati.
Baca juga: 2.121 Warga Gowa Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor
Dari data BNPB per 24 Januari 2019, korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Sulawesi Selatan bertambah menjadi 30 orang, 25 orang hilang, 47 orang mengalami luka-luka, dan 3.321 warga harus mengungsi.
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dilanda bencana alam akibat cuaca ekstrem dengan intensitas hujan deras-sedang disertai angin kencang yang terjadi sejak Senin malam, 21 Januari 2019 hingga Selasa sore, 22 Januari 2019.
- Penulis :
- Noor Pratiwi