Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Erdogan Undang Trump Lakukan Lawatan ke Turki Tahun 2019

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Erdogan Undang Trump Lakukan Lawatan ke Turki Tahun 2019

Pantau.com - Presiden Turki mengundang Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengunjungi Turki pada 2019 mendatang, menurut penyataan Gedung Putih pada Senin malam, 24 Desember 2018.

Recep Tayyip Erdogan yang menjabat sejak tahun 2004 telah menjadi bagian penting dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat, seperti dilansir Politico, Selasa (25/12/2018).

Dalam beberapa hari, Erdogan telah menjadi tokoh kunci dalam keputusan kontroversi Trump yang menyatakan rencananya untuk menarik pasukan AS dari Suriah. Trump mengatakan ia merasa yakin Amerika Serikat dapat meninggalkan wilayah tersebut karena Turki akan terus melwan pasukan ISIS di wilayah itu.

Baca juga: Emmanuel Macron Kecam Keputusan AS Terkait Penarikan Pasukan dari Suriah

"Saya baru saja melakukan panggilan yang panjang dan produktif dengan Presiden Erdogan. Kami membahas ISIS, keterlibatan kami di Suriah dan mengoordinasikan penarikan mundur pasukan AS dari wilayah tersebut. Kami juga membahas perluasan perdagangan," ucap Trump dalam cuitan di Twitter pada Miggu (23 Desember 2018).

"Presiden Erdogan juga telah memberitahu bahwa ia akan terus membasmi apapun yang tersisa dari ISIS di Suiah dan ia merupakan pria yang dapat melakuka itu. Turki berada di sisi yang benar. Pasukan kembali ke rumah!" kata Trump menambahkan.

Baca juga: Ternyata, Trump Sampai Telepon Erdogan Soal Penarikan Militer AS dari Suriah

Namun, pemerintah Turki mengkritik dengan catatan bahwa Turki memiliki saham di Suriah, yang sejak itu berusaha untuk menghancurkan pasukan pimpinan Kurdi yang terlibat dalam perang saudara Suriah. Kurdi telah berjuang untuk pemerintah Turki selama bertahun-tahun sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengukir dan melindungi wilayah Kurdistan yang mencakup wilayah Turki, Suriah, Iran, dan Irak. Di Suriah, Kurdi bersekutu dengan pasukan Amerika Serikat.

"Saya sedih karena banyak warga Kurdi yang mungkin akan dibunuh dan dibantai oleh orang Aram atau Turki," kata Senator Bob Corker ketika mendiskusikan konsekuensi penarikan pasukan AS dari Suriah.


Penulis :
Noor Pratiwi