Pantau.com - Media lokal Iran telah melaporkan mengenai kesuksesan peluncuran Satelit Payam. Dalam laporan tersebut, satelit telah berhasil melalui tahap pertama dan kedua, namun gagal dalam tahap ketiga setelah tidak mencapai kecepatan maksimum yang direncanakan ketinggian hingga 500 kilometer.
Puing-puing Satelit Payam dilaporkan telah jatuh di Samudera Hindia, kata Ahmad Motamedi, yang merancang dan mengembangkan satelit tersebut, dikutip kantor berita lokal Mehr.
"Menurut data GPS yang masih aktif di saat-saat terakhir, Payam jatuh di Samudera Hindia, setelah mengalami kegagalan mencapai orbit," kata Motamedi, seperti dilansir Sputnik, Kamis (17/1/2019).
Baca juga: Terlibat Sindikat Narkoba Internasional, Kru Kabin Maliando Air Ditangkap
Para ilmuan menjelaskan bahwa performa teknik dari satelit itu cukup bagus, karena Satelit Payam masih mengirimkan sinyal selama enam menit sebelum akhirnya hilang kontak.
Motamedi mengatakan kegagalan disebabkan karena perhitungan awal waktu peluncuran dan bahan bakar yang menjadi alasan satelit itu gagal mencapai orbit.
"Berdasarkan perintah dari Menteri Informasi, Komunikasi, dan Teknologi Mohammad Javad Azari Jahromi, untuk merancang dan membuat satelit selanjutnya yang akan diberi nama Payam 2. Peneliti kami akan mempersiapkan peluncurkan kurang dari satu tahun," kata Motamedi
Baca juga: Delegasi Korea Utara akan Sambangi Washington, Ada Apa?
Iran telah memberikan peningkatan yang signifikan terhadap program ruang angkasa dengan kesuksesan peluncuran Satelit Simorgh pada tahun lalu.
Peluncuran satelit oleh Teheran itu memicu berbagai reaksi di sejumlah negara, termasuk Prancis dan Amerika Serikat, yang telah mengklaim bahwa Iran telah meluncurkan satelit di bawah ketidakpatuhan terhadap hukum internasional, dan perjanjian nuklir Iran. Namun, hal tersebut dibantah oleh Teheran.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
