
Pantau.com - Iran melalui Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mengumumkan telah menembak jatuh pesawat nirawak atau drone pengintai Amerika Serikat di Provinsi Hormozgan, bagian selatan Iran.
Inisiden tersebut nyaris memicu perang antara AS dengan Iran, usai Presiden Donald Trump dilaporkan memberikan izin kepada Militer AS untuk melakukan upaya serangan, sebelum akhirnya membatalkan perintah tersebut.
"Ini adalah serangan tanpa alasan terhadap aset pengawasan AS di wilayah udara internasional," kata Kapten Angkatan Laut AS, Bill Urban, yang juga menjadi juru bicara Komando Pusat AS.
Baca juga: Detik-detik Garda Pertahanan Udara Iran Tembaki Drone Pengintai AS
Melansir CNN, Selasa (25/6/2019), drone yang diklaim ditembak jatuh oleh Iran diidentifikasi sebagai RQ-4A Global Hawk, yang dilengkapi sistem real-time intelijen, pengawasan dan misi pengintaian (ISR) di wilayah udara internasional di atas Selat Hormuz.
Seperti apa drone milik AS yang ditembak jatuh oleh Iran, sehingga nyaris saja memicu 'perang dunia'?
Fakta-fakta drone RQ-4A Global Hawk
Drone RQ-4A Global Hawk. (Foto: Reuters)
Drone RQ-4A Global Hawk bernilai USD110 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. RQ-4A merupakan pengembangan drone untuk generasi selanjutnya, seperti RQ-4B yang lebih besar atau MQ-4C Triton, yang merupakan evolusi dari keluarga Global Hawk RQ-4.
Global Hawk dilaporkan telah mengudara sejak 2001 untuk mendukung misi Amerika Serikat di Irak, Afghanistan, Afrika Utrara, dan kawasan Asia-Pasifik.
"Pesawat itu dirancang untuk mengumpulkan citra secara real-time dari wilayah jangkaun yang luas, dalam semua jenis cuaca," kata Pengembang drone Global Hawk, Northrop Grumman.
Baca juga: Iran Tembak Jatuh Drone Pengintai Milik Amerika serikat
Pesawat itu memiliki lebar sayap 35,4 meter, panjang 13,5 meter, dan tinggi 4,6 meter, serta mempunyai kemampuan mencapai ketinggian hingga 65.000 kaki.
Drone itu diklaim mampu terbang dalan segala kondisi cuaca selama lebih dari 24 jam setiap kalinya.
Dalam satu misi, drone tersebut dapat memberikan informasi intelijen secara terperinci, pengawasan, dan pengintaian real-time untuk wilayah seluas 100.000 kilometer persegi.
Drone RQ-4A Global Hawk menerima sertifikat kelaikan militer Angkatan Udara AS pada Januari 2006, sebagai bukti rekam jejak terbukti dari operasi yang dijalankan.
- Penulis :
- Noor Pratiwi