
Pantau.com - Pimpinan KPK disebut tidak netral dalam menyikapi persoalan internal dalam lembaga. Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesian Police Watch (IPW) Neta S. Pane.
Bahkan, ia menyebut KPK terbawa suasana politik sejak pertengahan masa kampanye pemilu serentak.
"Ya sebenarnya indikasi cakar-cakaran di intenal KPK itu sudah kita dengar sejak awal Januari dan itu makin parah menjelang Pilpres. Sayangnya para komisioner tidak bertindak tegas dan membiarkan bahkan ikut-ikutan berpihak," kata Neta dalam diskusi Indonesiawi Foundation di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (5/5/2019).
Baca juga: Tersangka Suap dan Hakim di Balikpapan Ditangkap KPK
Neta mengatakan pimpinan KPK tidak tegas dalam menyikapi pelanggaran etik yang diduga dilakukan penyidik senior Novel Baswedan dan Deputi Penindakan Firli. Ia lantas mempertanyakan kinerja dewan etik KPK yang tidak memeriksa Novel padahal beberapa kali disebut berafiliasi dengan partai tertentu.
Justru lebih sering memeriksa Firli yang diduga melanggar kode etik karena kedapatan bermain tenis dengan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. Padahal diwaktu bersamaan, KPK tengah memproses penyidikan kasus disvestasi Newmont yang diduga menyeret nama TGB.
"Tapi dewan etik tidak periksa Novel, tapi yang dikejar-kejar Firli, dewan penindakan. Nggak masalah ngejar dia, tapi Komisioner KPK jangan memihak. Saya tandatanya. Selain itu, dari Januari sebagian yang ditangkap KPK itu dari kader atau aktivis partai koalisi 01. Sulit mengatakan kita mengatakan mereka netral," ucapnya.
Baca juga: KPK Lakukan OTT di Balikpapan: 5 Orang Diamankan, Termasuk Hakim
Menurut Neta, sulit berharap KPK akan optimal melakukan pemberantasan korupsi jika belum mampu menyelesaikan masalah internalnya.
"Kita berharap DPR yang baru terbentuk nanti kemudian, pemerintahan baru harus segera mengevaluasi KPK. Harus ada jaminan bahwa KPK benar-benar independen, punya integritas dalam memberantas korupsi di negeri ini," pungkasnya.
rn- Penulis :
- Widji Ananta