Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Interview, Hengky Kurniawan Buka-bukaan Gaji Jadi Wakil Bupati

Oleh Rifeni
SHARE   :

Interview, Hengky Kurniawan Buka-bukaan Gaji Jadi Wakil Bupati

Pantau.com - Semenjak dilantik menjadi Wakil Bupati Bandung Barat pada 21 September 2018 yang lalu, Hengky Kurniawan kini semakin sibuk. Sebagai pejabat rakyat, Hengky terlihat bersemangat menjalani hari-harinya melayani masyarakat di tempat ia bertugas.

Baca juga: Jadi Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan Syukuran Potong Sapi

Suami dari Sonya Fatmala ini bahkan mengeluarkan kebijakan yang unik, yaitu memperbolehkan mobil dinasnya untuk digunakan sebagai mobil pengantin bagi pasangan yang akan menikah. Bahkan, ia menyodorkan diri sebagai saksi pernikahan bagi pasangan yang akan menikah.

Lantas, seperti apa kegiatan Hengky menjadi wakil Bupati selama lima bulan belakangan ini? Berikut bincang-bincang Pantau.com dengan Hengky Kurniawan, Selasa (26/2/2019) di daerah Tandean, Jakarta Selatan.

Bagaimana rasanya menjadi seorang pejabat daerah?

"Dua hal yang berbeda, tapi dinikmati saja. kalau dulu kan menjadi artis, sekarang menjadi pelayan masyarakat. Aktivitasnya hampir sama, sibuk juga. Apalagi kalau dulu stripping kan tiap hari, sekarang juga. Meskipun Sabtu-Minggu, kegiatannya juga penuh karena saya meluangkan waktu untuk jadi saksi nikah pada Sabtu dan Minggu. Terus datang ke hajatan warga. Jadi hampir sama sih, cuma dunianya berbeda."

Setelah menjadi pejabat penampilan jadi terlihat formal ya?

"Kalau seragam rapi itu biasanya di hari Senin dan Selasa. Kalau Rabu memang agak santai, pakai kemeja putih kemudian dikeluarin. Kamis dan Jumat pakai baju batik. Ya sebenarnya ada saatnya rapi, ada saatnya santai.  Kebetulan saya dalam lima bulan ini lagi semangat-semangatnya. Ya mudah-mudahan lima tahun semangat terus melayani masyarakat lebih banyak di lapangan."

Bagaimana cara anda beradaptasi sebagai pejabat daerah?

"Adaptasinya luar biasa, 180 derajat. Kadang kalau di kabupaten itu kan banyak masalah yang kompleks ya. Kadang masalah pribadi pun warga curhat ke saya, ditambah masalah umum. Misalnya, mengadu soal pelayanan publik, infrastruktur. Terus kita sabar menerima curhatan itu. Terkadang warga itu berpikirnya pemerintah selalu duitnya banyak, padahal kita setiap kabupaten kota itu kadang anggarannya terbatas. Ada juga warga yang tidak paham, misalnya terkait infrastruktur. Padahal jalan tersebut kewenangannya milik pusat dan bukan kewenangan kita."

"Nah, itu kita harus banyak memberikan pemahaman. Makanya saya share di Instagram, ini lho jalan yang kewenangannya kita, hanya ini, selebihnya kalau ada jalan rusak itu ya kewenangan pusat. Ya kalau kita benahi ya malah kita melanggar hukum dan aturan. Hal-hal seperti itu kita harus sabar sih."

Ada kesulitan saat memberikan pengertian kepada masyarakat?

"Ya kesulitan sih enggak, karena permasalahan itu kita paham hanya butuh kesabaran, jadi terus menjawab di social media."

Setelah menjadi pejabat daerah, bagaimana membagi waktu dengan keluarga?

"Ya keluarga sih mengerti. Memamg waktu cukup tersita ya untuk masyarakat ini, karena Sabtu dan Minggu yang harus libur, kita banyak undangan di suatu tempat. Tapi Alhamdulillah Sonya mengerti. Saya angkat empat jempol buat istri saya karena mengurus anak, bahkan aktif juga seperti saya karena kan dia sekarang PKK, Dharma Wanita. Terus sosialisasi program pemerintah. Jadi tugas-tugas istri ini juga membantu untuk mensosialisasikan program-program pemerintah."

Bagaimana komunikasi dengan teman-teman artis lain?

"Ya saya masih menjaga komunikasi, kebetulan dengan sahabat-sahabat seperti Teuku Wisnu, Dimas Seto juga masih komunikasi. Saya juga berencana untuk kita bikin kegiatan keagamaan dengan milenial Bandung Barat, jadi komunikasi masih jalan."

Apa bedanya saat menjadi artis dengan menjadi pejabat daerah?

"Betul-betul dunianya berbeda. Kalau dulu mungkin kita dilayani. Kadang kalau kita lagi ngetop-ngetopnya nih, diundang di sebuah acara, kita sepenuhnya dijamu dan segala macam. Apalagi dapat stripping, kita tabungan itu penuh. Nah, sekarang berbeda. Sekarang kita melayani masyarakat, banyak masalah yang harus kita selesaikan. Terus dari sisi gaji juga jauh berbeda, bahkan mungkin gaji satu tahun saya sebulan FTV."

Memang berapa gaji seorang pejabar daerah seperti anda?

"Ya Alhamdulilah, kita tidak melihat dari sisi itunya. Jadi memang kita berkarya ini bagian dari sejarah. Kalau gaji pak Bupati itu lima juta, terus operasional itu 20 juta. Jadi setiap bulan itu dapat 25 juta. Kalau dulu di sinetron, FTV lah, dulu sebelum saya jadi kan saya masih aktif di FTV ya. Syuting cuma dua hari itu per episode itu sama seperti pendapatan satu bulan sekarang."

"Jadi jauh berbeda lah, tapi kita kan jangan berharap. Bagi teman-teman yang mau terjun ke politik, jangan berharap mau mencari kekayaan. Itu salah, itu akan menjadi kekecewaan. Itu yang saya sampaikan ke masyarakat, sehingga ya biar masyarakat biar berpikir minta ini, minta itu."

Setelah jadi pejabat daerah, masih ingin terjun di dunia hiburan?

"Kalau sudah menjadi pelayan publik, saya menghindari aktif lagi di entertaint. Meskipun sebenarnya boleh. Tapi lihat dulu undangannya, dan tujuannya. Seperti memperkenalkan program dan potensi di Bandung Barat, jadi boleh-boleh saja karena penting juga untuk mendistribusikan program ke masyarakat. Jadi tidak diundang tapi bicara entertaint, karena sudah hampir setahun lebih saya tinggalkan. Tapi boleh saja, enggak ada aturan."

Selama lima bulan menjadi pejabat daerah, apa kesulitannya?

"Itu sebelum mencalonkan diri, ya kita juga mempelajari ya apa tugasnya, apa fungsinya, dan saya Alhamdulillah saya sudah aktif berpolitik itu sudah tujuh tahun yang lalu. Saya juga mengambil kuliah dulu, meskipun tidak selesai, dulu ambil ilmu politik. Jadi semua berproses, sambil kita menambah wawasan. Yang penting kita banyak mendengar, kemudian apa yang dikeluhkan masyarakat ya kita perbaiki. Simple sih sebenarnya. Kayak masyarakat komplain tentang pelayanan masyarakat, ya kita tinggal minta dinas terkait untuk perbaiki, dan kita pantau terus."

"Ada masyarakat minta bantu karena sakit karena tidak bisa bayar rumah sakit, kita punya anggaran daerah JAKESDA, kita tolong. Jadi kita bisa dengan kewenangan itu berbuat banyak gitu ke masyarakat."

Apa alasan anda mengeluarkan kebijakan memperbolehkan mobil dinas untuk kepentingan warga?

"Iya jadi saya ingin berbagi karena mobil dinas dibeli oleh uang rakyat, jadi saya mempersilahkan warga saya untuk menggunakan mobil di hari Minggu untuk antar jemput pengantin. Kita hias, kita siapkan supirnya, pokoknya gratis semuanya."

Baca juga: Terjun ke Dunia Politik, Angel Karamoy Ingin Peduli dengan Difabel

Apa tanggapan Hengky soal banyaknya selebriti yang terjun ke dunia politik?

"Pertama, saya mengapresiasi teman-teman yang sekarang aktif di politik. Saya pikir enggak masalah karena semua orang punya hak politik, punya hak memilih maupun dipilih. Cuma kembali ke pribadi masing-masing, apa yang diperjuangkan. Kemudian harus dibekali dengan ilmu. Kalau saya sih bangga ya, karena dari kalangan artis mau terjun ke politik. Hanya harus dipahami bahwa tidak mudah juga menjadi wakil rakyat."

Penulis :
Rifeni