
Pantau.com - Pacar Jamal Khashoggi secara terbuka memohon bantuan presiden dan ibu negara AS untuk mengungkap misteri hilangnya wartawan Arab Saudi tersebut.
Hatice Cengiz menyampaikan permohonan tersebut pada Selasa malam di The Washington Post, surat kabar tempat Khashoggi menulis sebelum ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Setelah itu ia tak pernah terlihat lagi.
"Ini benar sekali: Ia memasuki Konsulat, dan tak ada bukti bahwa ia keluar," tulis Cengiz.
"Pada saat ini, saya memohon Presiden Trump dan Ibu Negara Melania Trump agar membantu mengungkap hilangnya Jamal. Saya juga mendesak Arab Saudi, terutama Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, untuk memperlihatkan tingkat kepekaan yang sama dan menyiarkan remakan CCTV dari Konsulat," wanita itu menambahkan.
Baca juga: Media Turki Ungkap 15 Tersangka Kasus Hilangnya Wartawan Khashoggi
Cengiz menceritakan bagaimana ia dan Khashoggi merencanakan pernikahan dan wartawan Arab Saudi tersebut pergi ke Konsulat untuk secara khusus mengatur ini, demikian laporan Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Ia mengatakan ia tidak mencurigai bahaya yang dapat terjadi pada Khashoggi di satu misi diplomatik sebab akan menjadi pelanggaran terhadap hukum internasional untuk membahayakan, menangkap atau menahan orang.
Setelah menunggu dia selama tiga jam di luar gedung Konsulat, dan tak mendengar apa-apa, Cengiz menegaskan bahwa ia "dipenuhi ketakutan dan keprihatinan".
"Saya mengirim pesan singkat kepada beberapa teman untuk memberitahu dia, dan saya bertanya mengenai Jamal di gedung Konsulat. Saya menerima jawaban yang meningkatkan ketakutan saya: Jamal sudah pergi, mereka memberitahu saya, barangkali tanpa saya ketahui." Ia memuji upaya Pemerintah Turki dan berkata, "Saya telah menyaksikan pekerjaan Pemerintah Turki sebab mereka memantau keadaan secara seksama. Saya yakin dengan kemampuan para pejabat Pemerintah Turki." Menurut polisi Turki, saat Khashoggi berada di dalam, 15 warga negara Arab Saudi, termasuk beberapa pejabat, tiba di Istanbul dengan naik dua pesawat dan memasuki Konsulat.
Jaksa penuntut umum Istanbul sedang menyelidiki peristiwa tersebut, sementara Konsulat tersebut mengatakan di Twitter bahwa Konsulat itu sedang bekerjsama dengan Pemerintah Turki.
Turki pada Senin menyampaikan harapannya mengenai "kerja sama penuh" dari Arab Saudi dalam pencarian wartawan yang hilang tersebut.
Baca juga: Erdogan: Arab Saudi Harus Buktikan Wartawan Tinggalkan Konsulat
Arab Saudi pada Selasa mengundang para ahli Turki dan pejabat terkain untuk mengunjungi Konsulat itu, kata beberapa sumber diplomatik.
Presiden AS Donald Trump pada Senin menyampaikan keprihatinan mengenai hilangnya wartawan Arab Saudi tersebut, yang terakhir terlihat mengunjungi Konsulat Arab Saudi di Istanbul.
"Saya prihatin mengenai itu. Saya tak ingin mendengar mengenai itu. Saat ini tak seorang pun mengetahui apa-apa mengenai itu. Tapi ada cerita yang sangat buruk yang beredar. Saya tak menyukainya," kata Trump kepada wartawan di halaman Gedung Putih saat ia baru kembali dari perjalanan dengan naik helikopter ke Orlando, Florida.
Pada Senin pagi, Senator senior Partai Republik Lindsay Graham bereaksi dengan keras mengenai berita hilangnya Khashoggi.
"Riyadh harus memberi jawaban yang jujur," kata Lindsay Graham di akun Twitternya. Ditambahkannya, Senator Bob Corker dari Partai Republik dan Senator Ben Cardin dari Demokrat memiliki pendapat yang sama dengan dia.
- Penulis :
- Widji Ananta