
Pantau.com - Kol merupakan sumber dari beberapa vitamin, mineral dan serat makanan penting. Salah satunya kaya akan vitamin B, C, A, K dan asam folat. Di sisi lain, kol juga tidak mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang berbahaya, serta sangat rendah kalori.
Serat yang tinggi dalam kol membuatnya bermanfaat bagi sistem pencernaan. Bahkan, terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kol bisa menurunkan risiko kanker.
Baca juga: Mengonsumsi Kecap Manis Berlebih Picu Beragam Penyakit
Memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, kol sangat digemari masyarakat terutama ketika disantap sebagai lalapan pendamping ayam goreng atau ikan goreng.
Namun bukannya kol segar, justru kol yang digoreng menjadi lalapan yang kini kian diminati. Ini karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang nikmat.
Sayangnya di balik kenikmatannya, kol goreng justru sangat berbahaya bagi kesehatan. Menggoreng kol dengan suhu tinggi dan menggunakan minyak yang telah digunakan berkali-kali malah akan memicu terjadinya kanker.
Kandungan gizi pada kol pun akan rusak karena adanya proses pemasakan. Secara alamiah beberapa jenis vitamin seperti vitamin C memang rentan rusak akibat pemanasan. Penggorengan yang terlalu matang akan merangsang muncul pembentukan senyawa karsinogenik yang merupakan senyawa pemicu kanker.
Menurut para ahli, minyak seharusnya tidak dipanaskan dengan suhu tinggi dan waktu yang lama untuk menjaga agar proses hidrolisis hanya terjadi secara minimal.
Proses hidrolisis sendiri akan menghasilkan radikal bebas. Jadi, apabila minyak dipanaskan dengan suhu tinggi akan menimbulkan banyak radikal bebas.Proses pengggorengan pada kol dengan suhu tinggi akan membuat kol menyerap sebagian minyak goreng.
Baca juga: Ini Dampak Buruk Jika Terlalu Banyak Makan Pedas
Dengan kata lain di dalam kol goreng tersebut terdapat radikal bebas yang karsinogenik.
Untuk itu, sudah waktunya kamu menghilangkan kol goreng dari menu harianmu dan mulai mengonsumsi sayuran dengan cara lebih sehat.
- Penulis :
- Rifeni