
Pantau.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mencurahkan isi hatinya dalam acara Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Kosgoro 1957. JK curhat bahwa ia punya pengalaman unik dengan Partai Golkar, karena ketika ia maju di Pilpres dengan dukungan partai beringin tersebut tidak pernah menang.
Awalnya JK dalam acara mengatakan, jika dirinya melihat begitu banyak orang yang menggunakan pakaian serba kuning dirinya teringat masa-masa kenangan 10 sampai 15 tahun ke belakang.
"Saya teringat 15-10 tahun yang lalu pada zaman juga bersama anda sekalian di Golkar dan tentu kenangan itu sangat bermanfaat untuk kehidupan saya ke depan partai ini," ujar JK di hadapan jajaran pengurus Kosgoro 1957, Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Baca juga: Di Hadapan JK, Kosgoro 1957 Deklarasi Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar
Ia menegaskan, bahwa dirinya memiliki keistimewaan tersendiri dari kader Partai Golkar lainnya. Dia merupakan wakil presiden pertama yang terpilih tanpa diusung parpol sendiri.
"Saya wapres pertama tanpa partai. Begitu ikut kedua kalinya untuk presiden didukung Golkar kalah. Maju lagi jadi wapres tanpa partai lagi menang lagi," ungkapnya disambut gelak tawa.
Kendati begitu, JK mengaku apa yang dialaminya tersebut merupakan sebuah pengalaman baik untuk dirinya sendiri maupun untuk para kader Golkar ke depan agar menjadi sebuah pelajaran.
"Jadi tentu pengalaman baik bahwa bagi kita adalah upaya kerja keras bermanfaat untuk semua orang," tandasnya.
Baca juga: Polusi Udara Jakarta Terburuk Dunia, Anies: Dampak dari Musim Panas
Untuk diketahui JK tercatat sudah tiga kali mengikuti kontestasi Pilpres. Pertama, JK maju sebagai wakil presiden berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dicalonkan oleh Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia. Kemudian JK untuk yang kedua kalinya maju sebagai presiden berpasangan dengan Wiranto.
Untuk yang kedua JK diusung oleh Partai Golkar bersama Partai Hanura. Saat itu JK tak terpilih. Barulah yang ketiga JK dipinang oleh Joko Widodo untuk menjadi wakilnya, namun kali ini JK maju tanpa sokongan Partai Golkar dan justru kembali terpilih menjadi wapres.
rn- Penulis :
- Adryan N