
Pantau.com - Sobat Pantau pernah enggak sih kehabisan uang sebelum tanggal gajian? atau ngerasain tanggal muda rasa tanggal tua?
Generasi millenials memang dikenal dengan generasi yang lebih mengutamakan konsumsi leisure atau yang hanya dirasakan sementara. Hal ini membuat pengelolaan keuangan generasi millenials lebih banyak untuk belanja konsumsi.
Perencana keuangan, Prita Ghozie memaparkan ada pembagian ideal untuk alokasi penggunaan dana milenial.
"Dalam mengelola keuangan, kalau kita mendapatkan penghasilan meskipun tanggal tua ataupun tanggal muda coba bagi dengan cara ini no 1 zakat/infaq/sedekah 5 persen, apalagi penghasilan kita sudah wajib zakat," ujarnya saat ditemui dalam sebuah diskusi di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).
Baca juga: Ditiru Sandiaga Uno, Berikut Sepak Terjang Nabi Yusuf Hadapi Krisis di Mesir
Setelah alokasi zakat/infaq 5 persen dari total gaji, yang selanjutnya yakni, Dana Darurat/Asuransi 10 persen dari total gaji.
"Lalu 10 persen untuk dana darurat/asuransi. Millenials cenderung aman karena biasanya dapat BPJS kesehatan, tapi dana darurat enggak ada dicover jadi harus disediakan sendiri," katanya
Kemudian biaya selanjutnya yakni biaya Hidup 50 persen. Dana Cicilan/Pinjaman 30 persen, Investasi 15 persen dan untuk Gaya Hidup 10 persen.
Baca juga: Jangan Nekat Bawa Uang Asing Jumlah Banyak! Dendanya Rp300 Juta Lho
Millenials sering kali mengeluarkan dana lebih untuk belanja kebutuhan yang bisa dipamerkan terutama untuk eksistensi diri di sosial media. Misalnya, kebutuhan lifestyle ngopi di cafe atau belanja kebutuhan bergaya. Prita menilai lebih baik mengurangi konsumsi semacam ini.
"Paling enak ngopi di rumah sendiri, biarkan saja sekarang enggak usah ngopi centil kebanyakan, enggak apa-apa seduh sendiri, banyakin air putih," ujarnya disambut tawa para peserta diskusi.
- Penulis :
- Nani Suherni