
Pantau.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akhirnya mengkonfirmasi kebenaran rekaman yang tersebar antara dirinya dengan Direktur Utama PT PLN.Ia membenarkan rekaman yang membicarakan mengenai pembagian saham, namun bukan seperti yang dipresepsikan kongkalikong pembagian saham."Pak Jusuf Kalla sudah mengatakan kami memang ada pembicaraan bahwa BUMN harus dapat saham. Kalau kita membicarakan mengenai proyek yang meminta untuk BUMN itu mengambil off take 80 persen ke atas, ya kita harus ikut punya saham," ujarnya saat ditemui usai acara di Bank Indonesia Gedung Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).
Baca juga: Peluang Bisnis Nih, Destinasi Wisata Vegetarian Mulai Dikembangkan
Ia menambahkan, campur tangan dari BUMN dan PT PLN untuk menjaga agar kedua kementerian/lembaga tersebut dilibatkan dalam kelanjutan produk. Ia menegaskan hal tersebut dilakukan demi kepentingan BUMN."Untuk menjaga bahwa kalkulasi dari produk yang akan dijual itu costnya penjualan pricingnya kita ikut. Itu gak ada lagi yang lain" ungkapnya. "Penting dong. Karena kalau kita diminta untuk yang dikatakan adalah off take pertamina PLN penting punya ikut saham supaya kita bisa mengetahui poststruktur didalam seperti apa untuk kepentingan BUMN selalu," imbuhnya.
Baca juga: Rugikan 50% Perekonomian Indonesia, Ini Pesan Ekonom Soal Cuti LebaranLebih lanjut Rini menyayangkan, bahwa rekaman yang tersebar saat ini telah dipotong-potong dengan tujuan tertentu yang menurutnya telah mencemarkan nama baiknya. "Jadi saya merasa dirugikan, saya merasa nama saya dicemarkan, karena yang beredar sudah dipotong-potong dengan tujuan tertentu yaitu mencemarkan saya," tandasnya.Seperti diketahui, Menteri Rini telah membawa kasus rekaman yang viral di media sosial ini ke jalur hukum. Pihaknya melaporkan dengan dugaan pencemaran nama baik.
- Penulis :
- Nani Suherni