
Pantau.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani menepis tudingan yang menyebut bahwa polemik Ratna Sarumpaet merupakan cara tim pemenangan unruk meningkatkan elektoral pasangan nomor urut 02 itu.
"Kalau kemudian itu ada tuduhan itu saya kira jauh dari pikiran itu. Sangat keji kalau kita melakukan itu dengan itu ya," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Baca juga: Soal Kebohongan Ratna Sarumpaet, Prabowo Minta Maaf
Muzani mengungkapkan, bahwa pihaknya sama sekali tak terpikir untuk mengorbankan Ratna Sarumpaet hanya untuk meningkatkan elektoral.
"Sekali lagi kami tidak memiliki kemampuan apapun untuk melakukan tindakan-tindakan itu," tuturnya.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu justru mengaku bingung lakon apa yang dimainkan Ratna Sarumpaet dengan kebohongannya. Ia juga mencari dalang dibalik kejadian ini.
"Kita semua jadi bingung. Ini lakon apa yang sedang dimainkan, dalangnya siapa kita juga gak ngerti lah semua," ungkapnya.
Lebih lanjut, Muzani tak mau ambil pusing terkait hal tersebut. Ia lebih menyerahkan polemik ini untuk situasi ke depan. Yang jelas ia mengambil pelajaran dari kejadian tersebut.
"Saya nggak tahu pokoknya kita ikuti saja situasi ke depan, mudah-mudahan semua berjalan dengan baik. Ya kita mengambil hikmah semua ini di tengah-tengah kita menghadapi kesulitan tentang Lombok, Palu, Donggala, Dolar, kita harus mengambil pelajaran," pungkasnya.
Baca juga: Tim Pemenangan Prabowo-Sandi akan Polisikan Ratna Sarumpaet
Sebelumnya, beredar kabar aktivis Ratna Sarumpaet menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang tidak dikenal di sekitar Bandara Husein Sastranegara Bandung Jawa Barat, 21 September 2018.
Namun ternyata hal tersebut merupakan cerita fiktif yang dibuat Ratna. Nyatanya mengalami pembekakan di wajah itu bukan karena dianiaya melainkan karena efek dari operasi sedot lemak pipi yang ia lakukan di RS Khusus Bedah Bina Estetika pada 21 September 2018.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi