
Pantau.com - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan, masa pemerintahan Presiden Soeharto aksi terorisme bisa dikendalikan. Hal itu tak lepas dari peran TNI yang ikut terlibat dalam penanganan terorisme.
Selain itu, pada masanya Soeharto juga turut memaksimalkan peran Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) untuk melakukan pencegahan terhadap aksi terorisme.
"Dulu zaman Pak Harto dikatakan teroris tidak berkutik. Salah satu yang terpenting adalah peran teritorial itu," katanya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5/2018).
Baca juga: Menegaskan Posisi Sebenarnya BNPT Dalam Penanganan Terorisme
Ia menambahkan, sumber utama dari aksi terorisme merupakan paham radikalisme. Di sanalah pada masa Soeharto, Pusterad bekerja mencegah ajaran paham radikalisme menyebar di masyarakat.
"Orang baru orasi yang mengandung radikal langsung bisa ditangkap. Kalau itu masih bisa dilakukan saya sangat setuju. Tapi saya serahkan kepada masyarakat. Tapi secara pribadi saya menyarankan menerapkan model seperti dulu," ucapnya.
Baca juga: Kata Panglima TNI Soal Koopssusgab, Pasukan Elite Penumpas Teror
Menurutnya saat ini yang terpenting dalam menindak aksi terorisme merupakan membuat satuan gabungan di mana TNI ikut terlibat aktif di dalamnya. Satuan gabungan itu berfungsi untuk mencegahtidak meluasnya aksi-aksi teror diberbagau daerah.
"Saya melihat urgensi operasi gabungan terletak dibidang pencegahan. Saya kira TNI bisa masuk di situ," katanya.
- Penulis :
- Widji Ananta