
Pantau.com - Seorang wanita bernama Maria Butina mendadak tenar setelah ditangkap otoritas keamanan Amerika Serikat. Wanita berusia 29 tahun tiu diamankan setelah diduga menjadi mata-mata Rusia.
Departemen Kehakiman AS meminta pengadilan untuk menahan Butina hingga waktu persidangan tiba. Tamatan Universitas Amerika akan menghadapi sidang pendahuluan di Pengadilan Distrik AS untuk District of Columbia pada Rabu (18 Juli 2018) sore waktu setempat.
Lebih lanjut, Butina dituduh telah bekerja dengan seorang pejabat tinggi Rusia. Ia dinilai sebagai penyusup untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri Negeri Paman Sam yang berkaitan dengan regulasi persenjataan.
Maria Butina. (Foto: YouTube)
Baca juga: Mengerikan! Ketika 'Kegelapan' Menyelimuti Donald Trump
Menurut berita yang ramai di AS, Butina diduga menjadi kaki tangan seorang pejabat Rusia ibernama Alexander Torshin. Torshin sendiri adalah seorang Wakil Gubernur Bank Sentral Rusia dan seorang mantan senator Rusia dari partai politik Presiden Vladimir Putin.
Torshin juga telah menjadi target dari Departemen Keuangan AS atas serangkaian kasus yang diselidiki sejak April 2018 lalu.
Maria Butina bersama pejabat Rusia Alexander Torshin. (Foto: Facebook)
Bahkan, Jaksa penuntut mengatakan jika wanita cantik asal Siberia itu juga menjajakan seks untuk memuluskan pertukaran untuk posisi strategis dalam organisasi khusus. Kendati begitu, dokumen-dokumen itu tidak menyebutkan nama organisasi yang dimaksud. Namun akun media sosialnya menunjukkan dia sering menghadiri acara National Rifle Association (NRA).
Baca juga: Vladimir Putin Ingatkan Donald Trump Jangan Gegabah Soal Perjanjian Nuklir START
Pada aplikasi visa, Butina mengatakan dia sebelumnya telah dipekerjakan sebagai khusus sebagai asisten Torshin. Sebuah fakta mengatakan jika Torshin tidak dituduh adalah tanda penyelidik mengamankan kerjasama melawan pejabat Rusia lainnya.
Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, pihak terkait terus mendalami kasus tersebut. "Kami sedang melihat itu tapi ini adalah proses yang panjang."
Maria Butina. (Foto: Reuters)
Selama berada di AS, Butina selalu membina hubungan dengan kelompok-kelompok senjata konservativ.
- Penulis :
- Widji Ananta