Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Mundur dari Penjanjian Nuklir INF dengan Rusia, AS Terima Kecaman Presiden Prancis

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Mundur dari Penjanjian Nuklir INF dengan Rusia, AS Terima Kecaman Presiden Prancis

Pantau.com - Perang dingin kembali terjadi antara Rusia dan AS. Pasalnya, Rusia menilai AS telah melanggar perjanjian INF, usai menarik diri secara sepihak.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pun melakukan komunikasi lewat telepon dengan Presiden AS Doanld Trump soal INF. Ia menekankan pentingnya peran perjanjian itu dalam menjaga keamanan dan stabilitas Eropa.

"Presiden Republik menggarisbawahi pentingnya perjanjian ini, terutama berkaitan dengan keamanan Eropa dan stabilitas strategis kami," kata pernyataan itu, yang dilansir dari Sputnik, Senin (22/10/2018).

Baca juga: AS Tarik Diri dari Kesepakatan Nuklir INF, Rusia Meradang

Percakapan antara presiden terjadi tak lama setelah Trump mengumumkan rencananya untuk mundur dari Traktat Pasukan Nuklir Tingkat Menengah (INF) dengan Rusia. 

Sebelumnya, Rusia juga sudah memperingatkan AS terkait penarikan diri secara sepihak dari perjanjian nuklir itu. Negara pimpinan Vladimir Putin menilai, alasan AS mundur karena adanya pelanggaran dilakukan Rusia tidak mendasar.

Baca juga: Yordania Tidak akan Perpanjang Perjanjian Pertanahan dengan Israel

Masa depan kesepakatan itu akan dibahas kembali, ketika Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton telah tiba di Moskow. Menurut juru bicara Kremlin Dmitry Pesko, Rusia mengharapkan bahwa pejabat tinggi AS akan menjelaskan sikap Washington terhadap masalah ini.

Perjanjian INF ditandatangani pada 1987 oleh mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan, yang setuju untuk menghancurkan semua rudal balistik atau rudal yang diluncurkan di darat dengan kisaran antara 500 dan 5.500 kilometer (310 dan 3.400 mil).

Penulis :
Widji Ananta