Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pak Anies, Ini Keluhan Sopir Angkutan Barang Soal Perluasan Ganjil-Genap

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Pak Anies, Ini Keluhan Sopir Angkutan Barang Soal Perluasan Ganjil-Genap

Pantau.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta tengah mempertimbangkan perluasan ganjil genap di wilayah Jakarta Pusat. Jelas tak hanya sepeda motor yang akan terkena imbas, mereka para pengais rezeki yang membawa mobil angkutan barang juga akan tekor waktu dan biaya jika harus berputar arah.

Seperti yang dikeluhkan pengemudi mobil angkutan barang asal Bekasi, Fuad Alaudin (36) yang mengaku pusing dengan rencana Pemprov DKI Jakarta tersebut.

"Kalau kaya saya itukan bukan kendaraan angkutan orang. Pick up paling orangnya 2 yang diangkut ya barang," jelasnya kepada Pantau.com, Sabtu (3/8/2019).

Baca juga: Dishub DKI Jakarta Uji Coba Ganjil Genap untuk Sepeda Motor, Ini Rutenya

Disinggung soal kerugian yang ditaksir, Fuad mengaku jika dirinya ingin menuju ke kawasan Senen Jakarta Pusat biasanya bisa menggunakan jalan alternatif dari Dewi Sartika, Kampung Melayu, Matraman hingga Salemba. Tetapi dengan adanya rencana perluasan ganjil-genap di Jalan Pramuka dan Jalan Salemba dirinya mengaku tak memiliki jalur alternatif.

"Ya saya malah muter-muter, bensin habis jelasnya mbak. Masa suruh anter barang jam berapa sampe lokasi jam berapa. Orang mau mencari rezeki ko dihalang-halang," ungkapnya.


Rute penerapan uji coba ganjil genap di wilayah Jakarta Pusat. (Foto: Twitter/@DishuDKI_JKT)

Baca juga: Atasi Polusi Udara Ibu Kota, Walhi Sarankan Pemprov Perluas Ganjil Genap

Sebagai warga yang mengais rezeki di Jakarta, menurut Fuad sebaiknya kebijakan perluasan ganjil-genap itu lebih tepat jika diperuntukan bagi kendaraan pribadi. Ia bahkan berdalih jika perluasan ini berlaku juga untuk mobil angkutan barang jelas akan berpengaruh ke perekonomianJakarta.

"Kalau alasannya Pak Anies mau ngurangin polusi sama kemacetan mending dikhususkan ke kendaraan pribadi. Kalau kaya kita kendaraan barang (pick up) ya jumlahnya juga bisa dihitung dijalanan," sarannya.

Penulis :
Nani Suherni