
Pantau.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengumumkan bahwa semua perjanjian dengan Israel akan ditangguhkan tanpa batas waktu. Menyusul pembongkaran rumah-rumah di Tepi Barat beberapa waktu lalu.
Presiden Abbas mengumumkan keputusan itu pada Kamis sore, dan mengatakan itu akan mulai berlaku pada hari Jumat ini. Langkah itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap pembongkaran rumah pemerintah Israel di Wadi Hummus, sebuah komunitas Palestina di Yerusalem tenggara.
"Kami tidak akan mematuhi kediktatoran dan menolak upaya untuk memaksakan fakta-fakta yang dicapai, khususnya di Yerusalem Timur," kata Abbas, setelah pertemuan dengan para pemimpin senior Palestina di Ramallah, menurut kantor berita WAFA, yang dikutip dari RT, Jumat (26/7/2019).
Baca juga: Turki: Pembongkaran Pemukiman oleh Israel Modus Ubah Sususan Demografik
Palestina dan Yerusalem Timur tidak bisa menjadi subjek tawar-menawar. Menurutnya, hanya keyanikan akan tanah kekuasaan yang membuat Palestina berdiri hingga kini
"Tangan-tangan Palestina masih mengulurkan tangan menuju perdamaian yang adil dan komprehensif, tapi ini tidak berarti bahwa kita siap untuk menyerah dan hidup berdampingan dengan pendudukan," tambahnya.
Tel Aviv baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membuka jalan bagi pemukiman baru di Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Langkah itu dianggap Uni Eropa sebagai penghalang bagi perdamaian.
Baca juga: Blogger Arab Diludahi oleh Warga Palestina Ketika Injakkan Kaki di Israel
rn- Penulis :
- Widji Ananta