
Pantau.com - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan meski perubahan teknologi terus berkembang, namun produk yang dijual juga harus terus digenjot. Pasalnya, perubahan hanya pada gaya belanja dan sistem kebutuhan masyarakat tetap sama. "Perubahan ini jadi perubahan dunia, tapi apapun perubahan sistem; tetap produk penting, jangan hanya berpikir soal hubungan-hubungan tentang platform, tentang sistem, tapi dibutuhkan juga apa (produk) yang diperdagangkan itu," ujarnya dalam acara Indonesia Millennial Summit 2019, di Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).Sehingga kata dia, harus ada kesinambungan antara perkembangan teknologi dan pertumbuhan produksi. Sebab, jika tidak disiapkan maka Indonesia hanya menjadi pasar monopoli.
Baca Juga: JK: Jepang Sudah Revolusi Industri 5.0, Indonesia Masih Bicara 4.0"Walaupun ada e-commerce yang maju Amazon, Bukalapak, dan sebagainya, itu hebat, tapi tetap harus hebat membuat barangnya secara fisik tetap harus menjadi perhatian," katanya. "Cuma pertanyannya gimana yang dijual dapat berkembang, Alibaba berkembang, nanti juga akan terjadi monopolistik luar biasa, bumi akan terbuka dengan kemampuan Apple, google, Amazon," imbuhnya.JK menilai dengan adanya bonus demografi di Indonesia hingga tahun 2045 ini, kebutuhan produk yang tinggi di Indonesia membuka kesempatan luas untuk membuka lapangan kerja yang menghasilkan produk yang dibutuhkan. "Kita yang memiliki bonus demografi memiliki kesempatan luas untuk lapangan kerja, lapangan kerja harus diciptakan yang menggunakan fisik, walaupun ada perubahan tetap job ada, tetap ada suatu sistem perdagangan," katanya.
Baca Juga: Lah Kok! Baru Bangun Pabrik, Tesla Malah Tarik 14.000 Mobilnya di China
Lebih lanjut ia menegaskan, meski sistem berubah, pekerjaan berubah namun kebutuhan tetap sama sehingga proses produksi tetap memerlukan tenaga kerja. "Ada yang berubah, berubah gaya hidup, sistem perdagangan, tapi tetap pekerjaan produksi memerlukan orang. Jangan biacara sistem saja tapi bagaimana produksi berjalan baik, ini dua hal yang harus bersamaan, sama dengan revolusi teknologi akan seimbang jika diimbangi revolusi entrepreneur," ungkapnya."Kita tidak hanya berpikir bagaimana e-commerce jalan, tapi apa yang dibeli dari masyarakat tetap physically, cuma caranya berubah," pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta