
Pantau.com - Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan kepada negara-negara asing untuk menarik pasukan mereka dari wilayah Timur Tengah. Ia mengatakan pasukan asing mungkin dalam bahaya jika tetap berada di wilayah tersebut.
"Hari ini, tentara Amerika dalam bahaya, besok tentara Eropa bisa dalam bahaya," kata Hassan Rouhani dalam pidatonya yang disiarkan langsung di televisi pada Rabu (15/1/2020).
Dilansir Al Jazeera, pernyataan ini datang sehari setelah Inggris, Prancis, dan jerman menantang Iran karena melanggar batas-batas kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada 2015, antara Iran dan enam kekuatan dunia.
Baca juga: Pengunggah Video Serangan Roket yang Hantam Pesawat Ukraina Ditangkap
Negara-negara Eropa sebelumnya mengumumkan bahwa mereka memicu mekanisme perselisihan yang diatur dalam perjanjian penting guna memaksa Teheran menghormati komitmennya berdasarkan perjanjian tersebut. Perjanjian itu secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), di mana Amerika Serikat secara sepihak mengundurkan diri pada tahun 2018 silam.
Komentar Rouhani ini merupakan pertama kalinya ia mengancam negara-negara Eropa di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat. Secara terpisah, Rouhani juga menolak proposal untuk "kesepakatan Trump" untuk menggantikan JCPOA, dengan mengatakan itu adalah tawaran yang aneh dan mengkritik presiden AS karena melanggar janji.
Baca juga: Iran Ternyata Tembakkan Dua Rudal ke Pesawat Ukraina
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memuji Trump sebagai pembuat kesepakatan yang hebat, dan menyerukan agar Trump mengganti perjanjian nuklir Iran dengan pakta barunya sendiri untuk memastikan republik Islam itu tidak mendapatkan senjata atom.
Gesekan di wilayah itu meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah serangkaian serangan di wilayah Teluk, di mana Washington menuduh atas Iran dan kuasanya.
Kekhawatiran perang habis-habisan muncul pada awal Januari setelah serangan udara AS menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani di Baghdad, mendorong serangan balasan rudal Iran terhadap target AS di Irak.
- Penulis :
- Kontributor NPW