HOME  ⁄  Nasional

Rekam Jejak Andi Arief, dari Jenderal Kardus hingga Terjerat Narkoba

Oleh Adryan N
SHARE   :

Rekam Jejak Andi Arief, dari Jenderal Kardus hingga Terjerat Narkoba

Pantau.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief diringkus polisi karena mengonsumsi narkoba jenis sabu di Hotel Peninsula, Jakarta, Minggu malam, 3 Maret 2019, sekitar pukul 20.50 WIB. 

Wakil Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Krisno Halomoan Siregar membenarkan hal tersebut. 

"Iya benar, informasi yang kalian dengar," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Baca juga: Wasekjen Demokrat Andi Arief Ditangkap Polisi karena Kasus Narkoba

Sejumlah barang bukti disita. Ada juga seorang lain yang ditahan bersama Andi Arief.

Nama Andi Arief sebelumnya sempat mencuri perhatian pada Agustus 2018 lalu saat menyebut Prabowo Subianto sebagai 'Jenderal Kardus'. Hal itu ditulis Andi di akun twitter miliknya @AndiArief_.

Saat itu Andi diduga jengkel karena Prabowo lebih memilih Sandiaga Uno untuk menjadi cawapresnya. Bahkan, Andi menduga ada uang Rp500 miliar yang digelontorkan Sandi untuk 'membeli' PAN dan PKS agar meloloskannya menjadi cawapres. 

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahwa keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi, Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," tulis akun @AndiArief_ pada 8 Agustus 2018 pukul 21.29.

Baca juga: Andi Arief Dikabarkan Terjerat Kasus Narkoba, Ini Kata Demokrat

Kemudian pada awal tahun 2019, tepatnya Rabu, 2 Januari 2019, Andi Arief kembali membuat gaduh. Ia mencuit soal kabar tujuh kontainer surat suara tercoblos. 

“Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar,” tulis Andi.

Belakangan, cuitan itu dihapus Andi. Namun, karena ulahnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) langsung bergerak cepat mengecek kabar tersebut.

Dari informasi pihak Bea Cukai maupun TNI AL, KPU memastikan kabar soal tersebut hoax. Lembaga penyelenggara pemilu itu pun meminta polisi mengusut pelaku penyebaran hoax tersebut.

Penulis :
Adryan N