Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Ditutup Menguat Pasca Jokowi Kumpulkan 'Calon Menteri'

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Rupiah Ditutup Menguat Pasca Jokowi Kumpulkan 'Calon Menteri'

Pantau.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ditutup menguat seiring optimisme pasar pascapidato Presiden Joko Widodo saat pelantikannya, Minggu kemarin.

Rupiah ditutup menguat 67 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.081 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.148 per dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan pelaku pasar mencermati pidato Presiden Joko Widodo saat pelantikan di Gedung MPR itu.

"Pidato tersebut telah mendorong optimisme pasar bahwa ekonomi Indonesia dapat bergerak jauh lebih baik," ujar Ibrahim.

Baca juga: Ekspor Terus Naik, Akses Pasar IKM Perhiasan Diperluas

Dalam pidatonya, Jokowi menitikberatkan pada leningkatan SDM dan reformasi birokrasi yang akan memangkas jabatan struktural di pemerintahan dari yang tadinya ada empat eselon akan dipangkas menjadi dua eselon yaitu eselon 1 dan 2 sehingga akan mengurangi beban APBN di kemudian hari.

Jokowi juga optimistis PDB Indonesia dapat mencapai 7 triliun dolar AS pada 2045 dan masuk lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen.

"Di sisi lain, pasar juga menunggu pelantikan para menteri yang akan menduduki pos-pos yang cukup vital yaitu pos yang membidangi masalah ekonomi terutama menkeu, BUMN, ESDM dan menko perekonomian," kata Ibrahim.

Baca juga: Suka Beli HP Black Market? Awas Lho Sudah Ada Aturannya!

Jokowi mengatakan banyak menteri baru yang profesional yang akan bergabung di kabinetnya dan sekitar 50 persen di luar partai politik.

Rupiah pagi hari dibuka menguat Rp14.128 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.080 per dolar AS hingga Rp14.035 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.132 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.140 per dolar AS.

Penulis :
Nani Suherni