Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Selain Hepatis A, Ini 5 Virus Mematikan yang Pernah Ada di Indonesia

Oleh Dini Afrianti Efendi
SHARE   :

Selain Hepatis A, Ini 5 Virus Mematikan yang Pernah Ada di Indonesia

Pantau.com - Cuaca yang tidak menentu seringkali berimbas langsung pada kesehatan, terlebih jika daya tahan tubuh sedang lemah. Seperti baru-baru ini terjadi wabah penyakit Hepatitis A di Cilacap yang bahkan telah di tetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Baca Juga: Nggak Main-main, Vietnam Gunakan Militer Habisi Wabah Demam Babi

Faktanya bukan sekali ini saja Indonesia terjangkit wabah penyakit yang diakibatkan oleh penyebaran virus hingga memakan banyak korban. Beberapa wabah virus sebelumnya pernah menjadi 'teror' bagi warga Indonesia yang karena penyebarannya yang begitu cepat dan mengancam nyawa.

1. DBD


Nyamuk Aedes Aegypti (Foto: Pixabay)

Sering juga disebut wabah demam berdarah, ini terjadi akibat gigitan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengeu. Sifatnya yang multifeeding atau menyedot darah manusia satu dan yang lainnya serta menyebarkan virus, hingga kini masih menjadi 'PR' pemerintah. Terbukti di Januari 2019 saja sudah 199 ribu orang terjangkit DBD, dan 188 diantaranya meninggal dunia.

Masih ingat dalam ingatan beberapa tahun lalu di seluruh Indonesia saat musim penghujan, pemerintah melakukan penyemprotan nyamuk DBD di kantor-kantor dan rumah-rumah, sekaligus menggalakan informasi cara menampung air yang benar agar tidak jadi sarang nyamuk aedes.

2. Rabies


Anjing rabies (Foto: CDC)

Kasus ini masih ramai terjadi bahkan di 2019, baru-baru ini terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan merambah Sumba dan Bima. Hingga Februari lalu saja di NTB serangan anjing gila sudah mencapai 619 orang dan enam diantaranya meninggal dunia.

Wabah Rabies terjadi kepada orang yang digigit anjing, musang, kucing, kelinci, dan kera yang terjangkit rabies. Gejala yang ditimbulkan seperti demam, otot melemah, kesemutan dan sakit kepala. Gejala lanjutan dapat terjadi bahkan hingga kematian.

3. Flu Burung

Ilustrasi Flu Burung (Foto: Halodoc)

Wabah ini pernah meradang di Indonesia pada 2006. Beruntung, pada 2007 hingga 2018 angka virus ini telah turun signifikan dari 2751 ke 476 kasus. Bahkan, Indonesia sempat mendapat penghargaan dari Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa Bangsa (FAO).

Pada 2003 kasus penularan flu burung 80 persen orang yang terjangkit berisiko kematian. Saat itu Indonesia juga menetapkan KLB dalam wabah satu ini.

4. Cacar Monyet


Cacar monyet. (Foto: Instagram)

Pada 8 Mei 2019 lalu, Pemerintah Singapura menemukan seorang warganya positif mengidap penyakit cacar monyet atau monkeypox, seketika penyakit tersebut pun menjadi sorotan. Bahkan, diberitakan cacar monyet sudah masuk ke Indonesia dan menimbulkan keresahan khususnya bagi warga Batam. Di Singapura sendiri penyakit cacar monyet terbawa oleh warga negara Nigeria berusia 38 tahun yang datang pada 28 April dan terbukti positif mengidap cacar pada 8 Mei.

Cacar monyet berbeda dengan cacar air pada umumnya. Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus, dan ditularkan pada manusia melalui hewan. Pada umumnya penularan diakibatkan oleh kontak langsung dengan hewan terinfeksi seperti tikus atau hewan pengerat lainnya. Tapi, bisa juga cacar monyet menular dari manusia ke manusia melalui kontak dekat saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

Baca Juga: Wanita Ini Terkontaminasi Virus Cacar Monyet karena Sarung Tangan Kekecilan

5. MERS

Ilustrasi Unta (Foto: Pixabay)

Meski tidak seramai Ebola, MERS juga jadi kekhawatiran pemerintah khususnya para jamaah Indonesia yang menjalankan ibadah haji . Arab Saudi jadi potensial penyebaran terbesar, lantaran banyak hewan berpungguk alias unta yang mampu membawa virus  Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS)

Selain di Indonesia, penyakit ini sempat mewabah di beberapa negara Asia lainnya seperti Korea Selatan, Cina, Filipina dan Thailand.

Penulis :
Dini Afrianti Efendi