Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sidang PLTU Riau 1: Eni Saragih Pernah Minta PLN Percepat Proyek

Oleh Adryan N
SHARE   :

Sidang PLTU Riau 1: Eni Saragih Pernah Minta PLN Percepat Proyek

Pantau.com - Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih disebut pernah mendorong pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar segera menyelesaikan proses kerjasama proyek PLTU Riau-1 dengan pihak perusahaan milik pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo. 

Hal itu disampaikan Direktur Pengadaan Strategis PT PLN Supangkat Iwan Santoso saat menjadi saksi di sidang lanjutan terdakwa Eni Saragih. 

"Di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) saksi, apakah ada terdakwa ikut mendorong agar proyek PLTU cepat selesai?" tanya jaksa KPK saat sidang di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018). 

Baca juga: Kasus Suap PLTU Riau-1: Ini Rentetan Pertemuan Eni Saragih, Sofyan Basir, dan Johannes Kotjo

"Iya, seingat saya ada. Memang betul terdakwa dalam beberapa pertemuan yang diminta adalah bagaimana proses mulut tambang khususnya Riau-1 lebih cepat," jawab Supangkat. 

Jaksa kemudian bertanya tanggapan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengenai permintaan Eni. Menurut Supangkat, ketika itu Sofyan juga meminta hal serupa. Karena Sofyan beranggapan progres proyek PLTU Riau-1 berjalan terlalu lambat. 

"Pak Sofyan sendiri terus memonitor saya agar proyek ini cepat selesai, cepat ditandatangi kontraknya termasuk Riau-1. Memang saya sendiri berusaha mempercepat tapi harus prudent, harus hati-hati dalam memilih ketentuan perundang-undangan," papar Supangkat.

Baca juga: Kasus PLTU Riau-1: Eni Saragih Tak Ajukan Eksepsi dalam Sidang Perdana

Dikonfirmasi pada kesempatan yang sama, Sofyan membenarkan kesaksian bawahannya tersebut. Menurut Sofyan, PT PLN menjadi pihak yang merugi akibat keterlambatan keputusan kerjasama proyek PLTU Riau-1. 

"Memang begitu terlambat yang dirugikan kami. Karena begitu 2 sampai 3 tahun tidak terjadi (kesepakatan), kemudian harga pokok tidak bisa turun. Seperti sekarang ini kan kita berhitung for cost untuk 5-10 tahun ke depan. Kami inginkan proyek ingin segera. Hampir 8 sampai 9 bulan tidak putus-putus," kata Sofyan.

Penulis :
Adryan N

Terpopuler