
Pantau.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut kehadiran Ma'ruf Amin menjadi cawapres Joko Widodo justru berdampak kurang positif bagi petahana. Peneliti LSI Adjie Alfaraby menyebutkan Ma'ruf Amin malah menurunkan elektabilitas Jokowi.
Saat survei dilakukan secara berpasangan, Jokowi-Ma'ruf Amin hanya mengantongi suara 52.2 persen. Sedangkan ketika survei hanya nama capres, elektabilitas Jokowi meningkat menjadi 53.6 persen.
Baca juga: Peran JK Dinilai Berpengaruh Besar pada Kemenangan Jokowi-Ma'ruf
"Di kategori Jokowi walaupun tidak signifikan tapi Ma'ruf Amin sedikit mengurangi elektabilitas," kata Adjie dalam konferensi pers di Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).
Hal ini berbanding terbalik dengan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Hadirnya Sandi mendampingi Ketum Partai Gerindra itu mampu meningkatkan dukungan. Meski masih di bawah pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, namun pasangan Prabowo-Sandi telah mampu mengantongi dukungan sebanyak 31.8 persen.
Angka itu turun ketika survei dilakukan hanya dengan menyebut nama Prabowo Subianto.
"Elektabilitas Prabowo menjadi hanya 28.8 persen. Artinya kehadiran Sandiaga menjadi cawapres Prabowo mampu meningkatkan dukungan," jelasnya.
Baca juga: Muhaimin Tepis Tudingan Yenny Wahid Soal Suara NU Tidak Solid
Menurut Adjie penurunan dukungan yang dialami Jokowi akibat keterkejutan pendukung non muslim terhadap dipilihnya Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Akibatnya membuat mereka cenderung melimpahkan dukungan ke pasangan Prabowo-Sandi.
"Pemilih non muslim cenderung terkejut, ada sebagian kecewa akhirnya lari melimpahkan dukungan ke Prabowo-Sandi. Tapi ini data belum stabil dari sisi tracking apakah nanti saat pemilu pemilih non muslim kembali akan mendukung Jokowi," ucapnya.
- Penulis :
- Adryan N