
Pantau.com - Seorang remaja Australia yang pernah membeli belati dan pisau dari toko senjata di Sydney akhirnya dijatuhi hukuman penjara selama 12 tahun. Ia dianggap berencana melakukan serangan yang terinspirasi kelompok teroris ISIS.
Pria berusia 18 tahun yang tak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum, tampak duduk dengan tenang saat mendengarkan vonis tersebut. Ia baru berusia 16 tahun saat ditangkap di sebuah mushala di kawasan Bankstown, New South Wales (NSW), setelah membeli beberapa belati dan pisau dari sebuah toko senjata tahun 2016.
Dalam persidangan di Mahkamah Agung negara bagian NSW Hakim Geoffrey Bellew mengatakan bahwa terdakwa ditangkap saat rencana aksinya akan segera dilaksanakan. Hakim Bellew menolak pengakuan terdakwa yang mengatakan dirinya membeli senjata hanya untuk hobinya berburu dan berkemah.
"Hal ini juga mencerminkan motivasi mendalam dan tanpa keraguan untuk bertindak tidak rasional, tidak bermoral, dan keji sebagaimana propaganda ekstremis ISIS," katanya, seperti dilansir ABC News, Selasa (11/12/2018).
Baca juga: Pengikut ISIS yang Terinspirasi Tragedi Pittsburgh Ditangkap FBI
"Terdakwa menganggap pemerintah sebagai penjahat. Saya yakin terdakwa siap, bersedia, dan mampu melakukan serangan teror," kata Hakim Bellew.
Menurutnya, bukti-bukti yang ada menunjukkan rencana yang jelas untuk menggunakan pisau yang akan menyebabkan kematian atau cedera serius.
Persidangan ini juga mengungkap bahwa Terdakwa dibesarkan dalam rumah tangga yang mendukung ideologi ISIS. Hakim Bellew menolak pengakuan terdakwa di persidangan bahwa dia hanya dipengaruhi atau ditekan orang lain untuk mendukung ideologi tersebut.
Baca juga: Irak Usir ISIS, Pengungsi Justru Merasa 'Sepi'
"Saya yakin terdakwa mendukung ideologi ekstrimis karena kemauannya sendiri, bukan pengaruh orang lain. Ia membeli senjata, membawa perlengkapan bercorak militer, dan memastikan agar semua itu tidak terlacak," tambahnya.
Hakim mengatakan terdakwa ditangkap di daerah yang dipekirakan olehnya akan ada target yang tepat.
"Ini mencerminkan tingkat pemikiran, kecerdasan, dan upaya pengelabuan yang cukup besar," paparnya.
Terdakwa remaja tersebut baru bisa memenuhi syarat pembebasan bersyarat pada bulan Oktober 2028.
- Penulis :
- Noor Pratiwi