
Pantau.com - Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 diwakili Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menjadi paslon pertama yang menyerahkan Laporan Penerimaan Dana Sumbangan Kampanye (LPDSK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pada Rabu (2/1/2018).
Laporan dana sumbangan itu merupakan sumbangan yang diterima paslon tersebut yang berasal dari luar partai politik pengusung dan pasangan calon itu sendiri sebagai peserta Pemilu 2019.
Bendahara Umum BPN Prabowo-Sandiaga, Thomas Djiwandono mengungkapkan, bahwa dana kampanye yang diterima BPN hingga 31 Desember 2018 yakni Rp54 miliar. Dari jumlah itu, ada dana yang diberikan dari perseorangan yakni sekitar Rp150 juta, sementara sumbangan yang berasal dari badan hukum atau perusahaan belum ada yang menyumbang.
Baca juga: Berziarah ke Makam Sunan Ampel, Sandiaga: Potensi Wisata Religi Bisa Jadi Nilai Ekonomi
"Untuk perseorangan dari segi nominal nggak terlalu banyak, dari segi nominalnya itu sekitar kalau yang BPN yang diterima itu Rp150an juta," kata Thomas di Gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Thomas melanjutkan, selain sumber dana perorangan yang diterima, sebenarnya masih ada dana sumbangan yang diterima BPN Prabowo-Sandiaga melalui situs penggalangan dana www.galangperjuangan.org yakni jumlahnya mencapai Rp3,5 miliar. Akan tetapi, katanya, dana itu tidak dilaporkan ke KPU karena termasuk ke dalam sumbangan pihak lain atau disebut kelompok.
Sementara di lain sisi, Thomas mengklaim, jika animo masyarakat yang ingin menyumbangkan dananya untuk kampanye Prabowo-Sandiaga begitu besar. Jumlahnya pun beragam yakni yang diterima pihaknya mulai dari Rp8 ribu hingga yang paling tinggi mencapai Rp16 juta.
Baca juga: Kunjungi Ponpes di Jawa Timur, Cawapres Sandiaga Uno Mendapat Amanat Soal Ekonomi Umat
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mengatakan, animo masyarakat yang antusias menyumbang dana kepada pasangan nomor urut 02 itu terlihat saat Prabowo-Sandi turun ke lapangan. Menurutnya, berapa pun jumlah sumbangan yang diberikan itu tidak menjadi masalah, yang terpenting menurutnya ini merupakan bentuk dukungan besar yang diberikan.
"Jadi kita memaknainya lebih dari sekadar jumlah yang kita terima tapi juga masyarakat patriotnya sangat kuat untuk menyongsong perubahan termasuk di daerah yang kita baru saja fokus baru di Jawa Tengah itu luar biasa. Dimana-mana di kabupaten, kecamatan orang menyerahkan rukonya, rumahnya untuk diserahkan menjadi posko untuk kemenangan kita," tandasnya.
- Penulis :
- Adryan N