
Pantau.com - Saham Boeing Co turun lebih dari 2,2 persen lebih awal pada hari Senin, setelah laporan surat kabar selama akhir pekan menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang proses sertifikasi untuk 737 Max jet-nya sebelum dua kecelakaan mematikan baru-baru ini.
Dilansir Reuters, sebuah laporan Wall Street Journal pada hari Minggu mengatakan bahwa Departemen Transportasi AS sedang menyelidiki persetujuan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) dari 737 Max dan khususnya sistem anti-stall (MCAS).
Baca juga: Ma'ruf Amin Sebut TKA di RI di Bawah 0,01 Persen, Ini Faktanya!
Seattle Times secara terpisah melaporkan bahwa analisis keselamatan Boeing terhadap sistem kontrol penerbangan baru pada 737 Max jet memiliki beberapa kelemahan penting.
Saham perusahaan telah menurun sekitar 10 persen sejak kecelakaan Ethiopia 10 Maret yang menewaskan 157 orang, menghapus hampir USD25 miliar dari kapitalisasi pasarnya, menurut data Refinitiv.
Ethiopia mengatakan pada hari Minggu bahwa kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines memiliki "kesamaan yang jelas" dengan kecelakaan Lion Air bulan Oktober.
Baca juga: Jusuf Kalla: Masih Ada 12 Hari, Kalau Tak Lapor Pajak Didenda
Penyelidikan Departemen Transportasi AS, yang diluncurkan setelah kecelakaan pada Oktober yang menewaskan 189 orang, telah memperingatkan dua kantor FAA untuk melindungi file komputer, WSJ melaporkan.
Senin lalu, Boeing mengatakan akan mengerahkan upgrade perangkat lunak ke 737 Max 8, beberapa jam setelah FAA mengatakan akan mengamanatkan perubahan desain di pesawat pada April mendatang.
- Penulis :
- Nani Suherni