
Pantau.com - China dilaporkan telah melakukan sejumlah uji coba rudal balistik di Laut China Selatan pada Senin, 1 Juli 2019, demikian pernyataan dua pejabat AS.
Menurut dua sumber yang tidak disebutkan namanya itu, uji coba pertama dilakukan selama akhir pekan. Dengan uji coba resmi yang dibuka hingga 3 Juli, para pejabat memperkirakan militer China akan menembakan rudal lainnya ke Laut China Selatan, dilansir Sputnik, Rabu (3/7/2019).
Para pejabat AS juga mencatat bahwa kapal militer AS di Laut China Selatan tidak dalam bahaya menyusul dengan uji coba rudal Beijing.
Baca juga: Melintas di Atas Laut China Selatan, Pilot Australia Diserang Laser
Pemerintah AS menolak untuk memberikan komentar apakah rudal balistik itu tengah melakukan uji coba untuk mewakili kemampuan baru bagi militer China, demikian laporan NBC News.
Laut China Selatan memiliki banyak pulau kecil, yang dikendalikan dan diduduki oleh Rebuplik Rakyat China, tetapi diklaim oleh beberapa negara, termasuk Vietnam, Taiwan, Kamboja, Brunei Darussalam, dan Filipina.
Selain menjadi rute perdagangan laut internasional, Laut China Selatan diyakini memiliki jumlah besar cadangan minyak dan gas alam. Amerika Serikat dan sekutunya, seperti Inggris, Perancis, Kanada, Australia, dan Jepang, telah berulang kali menentang klaim teritorial dan maritim China dengan melakukan operasi navigasi di Laut China Selatan.
Awal pekan ini, Perancis dan Inggris berjanji akan mengirim kapal perang mereka ke perairan yang diklaim oleh China tersebut.
Baca juga: Kapal Induk Australia Dibuntuti Militer Beijing di Laut China Selatan
Berita peluncuran rudal balistik oleh China datang usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Xi Jinping selama KTT G20 di Osaka, Jepang.
Dalam pertemuan itu, Trump setuju untuk tidak meningkatkan tarif AS yang sudah kenakan terhadap China, dengan mencatat bahwa negoisasi perdagangan akan dilanjutkan.
Pada Mei 2018, China diam-diam memasang rudal jelajah di tiga pos di Laut China Selatan. Sistem rudal defensif berbasis darat didirikan di Fiery Cross Reef, Subi Reef, dan Mischief Reef di Pulau Spartly, menurut sumber anonim kepada CNBC.
- Penulis :
- Noor Pratiwi