Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Venezuela Klaim Kelompok Oposisi Ada di Balik Revolusi Militer

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Venezuela Klaim Kelompok Oposisi Ada di Balik Revolusi Militer

Pantau.com - Sekelompok personel militer yang mencuri senjata sebagai bagian dari revolusi gagal telah mengirim senjata ke kelompok oposisi "Popular Will", kata pemerintah Venezuela pada Selasa (22 Januari 2019).

Namun, oposisi membantah hal tersebut dengan menyatakan hal itu adalah usaha untuk mengalihkan kesalahan, tetapi Menteri Informasi Jorge Rodriguez tidak memberikan bukti bagi tuduhan pemerintah tersebut.

Sejumlah personel militer menyerang satu pos Garda Nasional di Cotiza, dekat Caracas, ibu kota Venezuela, satu kilometer dari Istana Miraflores, yang mengarah kepada aksi-aksi unjuk rasa oposisi di beberapa bagian ibu kota.

Baca juga: Pemerintah Venezuela Tangkap Anggota Militer Usai Revolusi di Karakas

Popular Will menyebut tuduhan tersebut merupakan kebohongan yang sama dengan manipulasi, serta menyebutkan bahwa perjuangan partai itu untuk membangun kembali orde konstitusi berlangsung damai.

Dalam pernyataan di Twitter, Popular Will menuding Rodrguez berusaha menutupi ketidakpuasan di dalam tubuh militer dengan menuduh partai itu mencuri senjata. Para pejabat pemerintah sering menyebut Popular Will sebagai organisasi teroris, yang dibantah oleh partai tersebut sebagai taktik intimidasi.

"Beberapa orang yang mencuri senjata kemarin mengaku menyerahkan ke warga sipil anggota sel teroris Popular Will," kata Rodrigues dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Baca juga: Internal Venezuela Bergejolak, Presiden Maduro Diserang Majelis Nasional

Menurut dia, para personel militer yang terlibat mencuri 51 pucuk senapan tetapi pihak berwenang hanya menyita kembali 40 pucuk. Mereka yang terlibat ditahan setelah insiden itu.

Rodriguez menuduh para pegiat Popular Will berencana menggunakan senjata-senjata itu untuk menciptakan kekerasan dalam pawai-pawai yang direncanakan oleh pemerintah dan oposisi. Popular Will menyatakan pihaknya tidak menginginkan senjata-senjata tersebut.


Penulis :
Noor Pratiwi