Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Tak Hanya Indonesia, Perekonomian Turki Juga Terancam 'Ombak'

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Tak Hanya Indonesia, Perekonomian Turki Juga Terancam 'Ombak'

Pantau.com - Beberapa hari ini, mata uang Turki merosot tajam karena  kekhawatiran pasar terhadap kepemimpinan Erdogan yang akan memberlakukan kebijakan ekonomi  atau tidak.

Dalam hal ini,para investor internasional memandang pertemuan bank sentral Turki, hari Selasa (24/7/2018), sebagai ujian penting apakah bank itu bisa tetap independen dari Presiden Recep Tayyip Erdogan dan kekuasaannya yang makin luas yang oleh sebagian kalangan dikecam karena agenda Islamisnya.

Perlu diketahui bahwa pada tahun 2016, Erdogan menyerukan agar bank-bank Islamis mencakup seperempat sektor perbankan negara itu, menentang suku bunga. 

Baca juga: AS-China Diprediksi akan Perang Mata Uang, Ini Dampak Bagi Indonesia

Bahkan, Erdogan juga dan menyebutnya bahwa suku bunga adalah pangkal dari semua kejahatan. Presiden Erdogan menolak kebijakan ekonomi seperti meningkatkan suku bunga untuk mengurangi inflasi.

Investor berharap pertemuan bank sentral Turki itu akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi yang merajalela, yang saat ini berkisar di atas 15% yang termasuk tertinggi di negara maju.

"Jika bank sentral tidak bisa menemukan kesempatan untuk menaikkan suku bunga, maka pasar akan bereaksi sangat negatif," kata ekonom Inan Demir dari Nomura Securities dikutip VoA, Selasa (24/7/2018).

Baca juga: Apa Itu Perang Mata Uang dan Sejarah Kemunculannya?

"Jika bank sentral bisa menaikkan suku bunga maka pasar akan melihat kebijakan ini sebagai tindakan pertama pemerintahan baru yang ramah kepada pasar," tambah Demir.

Kekhawatiran investor menyebabkan mata uang Turki, lira merosot sekitar 30 persen sejak awal tahun. Langkah Erdogan memulai kekuasaan eksekutif yang luas menambah kegelisahan investor.

Selama kampanyenya, pemimpin Turki itu berjanji untuk mengambil kendali lebih besar atas perekonomian termasuk kemandirian bank sentral. Penunjukan Berat Albayrak, menantu Erdogan, sebagai menteri keuangan Turki telah meningkatkan kekhawatiran investor internasional.

Penulis :
Nani Suherni