
Pantau.com - Wakil Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Gembong Nugroho menilai, harga daging ayam ras tidak mungkin bisa turun hingga seperti sebelum Lebaran.
"Tidak mungkin bisa kembali normal seperti sebelumnya karena per tanggal 24 Juli 2018, harga pakan jadi naik sebesar Rp150 per kilogram dan konsentrat naik Rp300 per kilogram," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (25/7/2018).
Selain itu, kata dia, harga bibit ayam atau "day old chick" (DOC) saat sekarang mencapai kisaran Rp7.500-Rp8.500 per ekor.
Baca juga: Produksi Ayam Surplus, Kenapa Harganya 'Selangit' di Pasaran?
Ia mengatakan kenaikan harga daging ayam ras atau ayam pedaging di pasaran tidak semata-mata karena adanya kenaikan harga pakan dan konsentrat serta DOC yang tinggi, juga disebabkan oleh minimnya pasokan ayam pedaging dari peternak ke pasar. Menurutnya, hal itu merupakan dampak dari pembatasan kuota impor "grand parent stock" atau ayam indukan.
"Dulu, pada tahun 2016-2017, 'grand parent stock' gila-gilaan dilepas begitu saja sehingga produksi DOC-nya sangat banyak dan harga ayam 'hancur'. Oleh karena itu, ada kebijakan untuk mengurangi 'grand parent stock' hingga 50 persen," terangnya.
Ia mengatakan pengurangan ayam indukan tersebut berdampak pada kenaikan harga DOC karena produksinya berkurang.
"Ibaratnya, kalau dulu DOC menunggu kandang, sekarang kandang menunggu DOC," katanya.
Namun di sisi lain, kata dia, harga daging ayam di pasaran cenderung tinggi karena adanya beberapa permasalahan tersebut.
Baca juga: Harga Telur dan Ayam Masih Tinggi, Pedagang: Kalau Jual Murah Enggak Untung
"Dengan demikian, harga daging ayam mengalami perubahan harga karena tidak mungkin turun hingga seperti sebelum lebaran. Untuk harga idealnya, kita lihat dalam beberapa minggu ke depan.
Harga daging ayam ras di pasar tradisional Purwokerto dalam beberapa waktu terakhir cenderung naik akibat minimnya pasokan.
Bahkan, harga daging ayam di Pasar Manis Purwokerto pada akhir pekan lalu sempat mencapai Rp45.000 per kilogram dan pada hari Rabu (25/7/2018) turun menjadi Rp42.000 per kilogram.
Meskipun mengalami penurunan, harga tersebut masih tergolong tinggi karena sebelum Lebaran berada pada kisaran Rp32.000-Rp33.000 per kilogram.
- Penulis :
- Nani Suherni