
Pantau.com - Target pembangunan jalur kereta api dalam rencana strategi (Renstra) 5 tahun dari 2015 hingga 2019 diperkirakan hanya dapat tercapai 50 persen sebesar 1349,88 km dari target awal sebesar 3.258 km jalur kereta.
"Kita review secara realistis kita rencanakan 2015-2019 akan terbangun sebanyak 50 persen kira-kira 1349,88 km," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri saat ditemui di kantornya, Senin (6/8/2018).
Baca juga: Update Deretan Harga Mobil 'Sejuta Umat' di GIIAS 2018 untuk Millennials
Penurunan target itu berpengaruh pada jumlah dana yang dibutuhkan. Mulanya total dana mencapai Rp233 triliun dengan 27 persen dananya atau Rp62,5 triliun berasal dari APBN dan 73 persen atau Rp171,7 triliun berasal dari pendanaan alternatif.
Dengan perubahan ini total dana kebutuhan menjadi Rp127,2 triliun. Dengan skema 71 persen pendanaan APBN dan 29 persen pendanaan privat.
"Sampai 2019 akan terbangun sebanyak 1349,88 kilometer. Ini komposisi terbesar 71 persen APBN 29 persen privat," ungkapnya.
Ia menambahkan, pekerjaan terberat terkait pencapaian Renstra ini adalah pendanaan. Untyk mengejar target pembangunan,, pihaknya mendorong pembangunan jalur di wilayah Kalimantan dan Sumatera untuk KPBU swasta kereta api khsususnya untuk kebutuhan angkut batu bara.
"Ini PR berat percapaian Restra di perkeretaapian karena masalah pendanaan. Itu pencapaian kita tiggal 1 tahun lagi. Angka tad 1350 agak berat tercapai. Namun 1350 km banyak privat KPBU swasta kereta api khusus," katanya.
Baca juga: Buat yang Males Gowes, Intip Yuk Sepeda Listrik yang 'Mejeng' di GIIAS 2018
"Kita akan dorong di Kaltim, Sumatera Selatan, di Kalimantan Tengah, banyaknya batu bara sih kayaknya. Itu yang akan kita capai 2015 sampai 2019," imbuhnya
- Penulis :
- Nani Suherni