Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bumi Resources Jadi Emiten Batu Bara Pertama Laporkan HAM

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Bumi Resources Jadi Emiten Batu Bara Pertama Laporkan HAM
Pantau - Produsen batu bara terbesar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk menjadi emiten pertama di industri batu bara yang melaporkan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam aktivitas produksi perseroan. HAM diklaim menjadi inti dari filosofi emiten dengan kode saham BUMI ini.

Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk, Adika Nuraga Bakrie mengatakan, BUMI Resources dengan bangga memperkenalkan laporan hak asasi manusia perseroan. “Ini merupakan yang pertama dari jenisnya untuk industri batu bara Indonesia,” katanya dalam Human Rights Report 2022 PT Bumi Resources Tbk bertajuk ‘Scale Up Respect for Human Rights from Global Energy Producer’ yang diterima di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Menurut Aga Bakrie, sapaan akrabnya, laporan tersebut merinci pemahaman perseroan tentang HAM dan mengungkapkan aktivitas utama di tahun 2022.

“Ini juga memberikan gambaran tentang risiko hak asasi manusia yang ditimbulkan dari perusahaan dan bagaimana kami berusaha mengelola risiko ini,” ujarnya.

Sebagai perusahaan tambang terkemuka, sambung dia, BUMI telah berupaya signifikan untuk menanamkan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola di seluruh praktik bisnis perseroan.

“Kami berusaha untuk memastikan aspek sosial dari bisnis kami tidak diabaikan. Itulah sebabnya kami menjadikan hak asasi manusia sebagai inti dari filosofi perusahaan kami,” ucapnya tandas.

Menurut adik sepupu Anindya Novyan Bakrie ini, BUMI mengakui dan berkomitmen untuk melindungi dan menunjukkan penghormatan terhadap hak asasi manusia bagi semua individu dan komunitas yang berpotensi terkena dampak dari perilaku bisnis perseroan, termasuk karyawan dan kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak dan penduduk asli.

“Dengan hampir lima ribu pemasok dan kontraktor, kami mengharapkan mitra bisnis dan anggota rantai pasok Bumi Resources untuk menyatakan komitmen mereka menghormati hak asasi manusia baik dalam perkataan maupun perbuatan,” tuturnya.

Dengan rendah hati, perseroan mengakui, operasinya dapat berdampak pada karyawan dan komunitas di mana perseroan beroperasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Kami juga tahu bahwa ada banyak peluang untuk melakukan semua yang kami bisa untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya terhadap lingkungan dan stakeholders kami, termasuk karyawan, masyarakat, dan mitra kami,” paparnya.

Lebih jauh Ia menjelaskan, proses dan metode perseroan harus adil dan transparan, mulai dari pengembangan hingga penerapan, penilaian hingga perbaikan.

“BUMI dan unit bisnisnya, harus melakukan bagiannya untuk memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan yang terkena dampak aktivitas kami memiliki akses untuk pemulihan,” ucapnya.

Dalam semua upaya tersebut, ditegaskan dia, BUMI berpedoman pada standar internasional untuk menghilangkan, memitigasi dan memulihkan dampak hak asasi manusia. Pihaknya berusaha menerapkan Undang-Undang Hak Asasi Manusia Internasional, Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia, dan Deklarasi Organisasi Buruh Internasional tentang Prinsip dan Hak Mendasar di Tempat Kerja, yang tertanam dalam hukum Indonesia.

“Prinsip-prinsip ini diartikulasikan dalam kebijakan Pedoman Perilaku, Hak Asasi Manusia, serta Rantai Pasok dan Pengadaan kami,” ujarnya tandas.

Namun demikian, kata dia, meskipun Bumi Resources yakin telah melakukan upaya terbaik dalam menunjukkan rasa hormat terhadap hak asasi manusia, perseroan mengtahui bahwa upaya itu bisa menjadi lebih baik.

“Ke depan, kita harus terus melibatkan semua stakeholders kita, termasuk personel, masyarakat, dan pemasok. Kita harus tetap aktif dalam komunitas kita dan mendukung pembangunan berkelanjutan jangka panjang,” papar Aga.

Upaya itu dinyatakan sebagai satu-satunya cara untuk memastikan upaya penghormatan terhadap hak asasi manusia perseroan berjalan efektif dan bertahan lama.

“Kami juga memahami bahwa ekspektasi hak asasi manusia untuk industri ekstraktif sedang berkembang, dan BUMI tidak boleh acuh tak acuh. Itulah sebabnya kami terus mencari cara untuk meminimalkan dampak lingkungan negatif kami,” ungkap dia.

Pihaknya juga mencari cara untuk meningkatkan kebijakan dan mekanisme pengaduan. “Melalui uji tuntas hak asasi manusia dan proses evaluatif lainnya, kami terus berupaya proaktif untuk menghilangkan potensi masalah sebelum muncul,” katanya.

Selain itu, anak dari Nirwan Dermawan Bakrie ini kembali menegaskan, pihaknya secara konsisten terlibat dalam peningkatan kapasitas melalui program pelatihan. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua personel memahami hak-hak mereka serta memahami alat dan sumber daya yang tersedia bagi mereka.

Di atas semua itu, pendekatan hak asasi manusia BUMI mencerminkan sifat bisnis perseroan. “Meski landasan hak asasi manusia kita kuat, kami akan terus memaksimalkan upaya untuk menjadi setara atau lebih baik dari perusahaan-perusahaan di industri sejenis,” imbuhnya.
Penulis :
Ahmad Munjin