
Pantau – Analis melihat peluang bullish Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Juli 2023 pascakoreksi masif pada Mei dan konsolidasi pada Juni. Sejumlah saham potensial cuan disodorkan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham apa saja?
Pada sesi pertama perdagangan Selasa (4/7/2023), IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 14,33 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.711,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,21 poin atau 0,34 persen ke posisi 955,78.
Kepada Pantau.com melalui pesan WhatsApp, Senin (3/7/2023) malam, Pengamat dan Praktisi Pasar Saham Sem Susilo memberikan rincian penjelasannya terkait peta pasar saham Juli berikut ini:
Setelah Mei mengalami koreksi masif dan Juni konsolidasi, IHSG terbuka potensi bullish untuk Juli 2023. Secara seasonal pasar global, Indeks Dow Jones khususnya, Juli adalah bull market.
Indeks PMI Manufaktur dan inflasi domestik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin siang menunjukkan angka yang cukup baik. Indikasi mesin ekonomi (manufaktur) bergerak maju dan inflasi terkendali.
BPS melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen year on year (yoy), atau menurun dibandingkan sebelumnya 4 persen (yoy) pada Mei 2023.
Tingkat inflasi tersebut tetap berada dalam target Bank Indonesia (BI) di kisaran 2 sampai 4 persen selama dua bulan beruntun, setelah sebelas bulan berada di atas kisaran target BI.
Secara bulanan, inflasi IHK tercatat sebesar 0,14 persen month to month (mtm) pada Juni 2023, setelah sebelumnya sebesar 0,09 persen (mtm) pada Mei 2023, atau berada di bawah konsensus pasar yang memprediksi sebesar 0,24 persen.
IHSG saat bertengger di 6.696 memiliki support 6.500 dan resistance 7.000. Secara teknikal, IHSG masih berada di area jenuh jual alias oversold. Sangat mungkin Juli ini, indeks saham domestik menyentuh 7.000 jika pasar global dan kawasan kondusif. Sebab, dari domestik tidak ada katalis negatif masif.
Tahun politik berpotensi menjadi peluang pasar saham. selain aktivitas belanja politik yang menggerakkan ekonomi, investor juga bersiap mengakumulasi jika kontestan yang dijagokan pasar merupakan yang potensial menjadi pemenang.
Di atas semua itu, Sem menyodorkan beberapa saham pilihan potensial cuan pada Juli 2023 sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
Saham TINS di level 905 memiliki support 875 dengan target trading 1.200 dan target investasi 1.500 per unit saham.
Saham PNLF di level 290 memiliki support 270 dengan target trading 350 dan target investasi 500 per unit saham.
Saham BMTR di posisi 310 memiliki support 280 dengan target trading 350 dan target investasi 500 per unit saham.
Saham EMTK di 1.070 memiliki support 1.000 dengan target trading 1.200 dan target investasi 1.500
Saham MAIN di posisi 440 memiliki support di 400 dengan target trading 500 dan target investasi 750.
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
Pada sesi pertama perdagangan Selasa (4/7/2023), IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 14,33 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.711,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,21 poin atau 0,34 persen ke posisi 955,78.
Kepada Pantau.com melalui pesan WhatsApp, Senin (3/7/2023) malam, Pengamat dan Praktisi Pasar Saham Sem Susilo memberikan rincian penjelasannya terkait peta pasar saham Juli berikut ini:
Bangkit
Setelah Mei mengalami koreksi masif dan Juni konsolidasi, IHSG terbuka potensi bullish untuk Juli 2023. Secara seasonal pasar global, Indeks Dow Jones khususnya, Juli adalah bull market.
Ekonomi
Indeks PMI Manufaktur dan inflasi domestik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin siang menunjukkan angka yang cukup baik. Indikasi mesin ekonomi (manufaktur) bergerak maju dan inflasi terkendali.
BPS melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen year on year (yoy), atau menurun dibandingkan sebelumnya 4 persen (yoy) pada Mei 2023.
Tingkat inflasi tersebut tetap berada dalam target Bank Indonesia (BI) di kisaran 2 sampai 4 persen selama dua bulan beruntun, setelah sebelas bulan berada di atas kisaran target BI.
Secara bulanan, inflasi IHK tercatat sebesar 0,14 persen month to month (mtm) pada Juni 2023, setelah sebelumnya sebesar 0,09 persen (mtm) pada Mei 2023, atau berada di bawah konsensus pasar yang memprediksi sebesar 0,24 persen.
Teknikal
IHSG saat bertengger di 6.696 memiliki support 6.500 dan resistance 7.000. Secara teknikal, IHSG masih berada di area jenuh jual alias oversold. Sangat mungkin Juli ini, indeks saham domestik menyentuh 7.000 jika pasar global dan kawasan kondusif. Sebab, dari domestik tidak ada katalis negatif masif.
Politik
Tahun politik berpotensi menjadi peluang pasar saham. selain aktivitas belanja politik yang menggerakkan ekonomi, investor juga bersiap mengakumulasi jika kontestan yang dijagokan pasar merupakan yang potensial menjadi pemenang.
Saham-Saham Pilihan
Di atas semua itu, Sem menyodorkan beberapa saham pilihan potensial cuan pada Juli 2023 sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
PT Timah Tbk (TINS)
Saham TINS di level 905 memiliki support 875 dengan target trading 1.200 dan target investasi 1.500 per unit saham.
PT Panin Financial Tbk (PNLF)
Saham PNLF di level 290 memiliki support 270 dengan target trading 350 dan target investasi 500 per unit saham.
PT Global Mediacom Tbk (BMTR)
Saham BMTR di posisi 310 memiliki support 280 dengan target trading 350 dan target investasi 500 per unit saham.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
Saham EMTK di 1.070 memiliki support 1.000 dengan target trading 1.200 dan target investasi 1.500
PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)
Saham MAIN di posisi 440 memiliki support di 400 dengan target trading 500 dan target investasi 750.
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin