Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Saat Rupiah Melemah, Pengamat: Kita Harus Perkuat Penetrasi Ekspor

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Saat Rupiah Melemah, Pengamat: Kita Harus Perkuat Penetrasi Ekspor

Pantau.com - Pengamat sektor perikanan Moh Abdi Suhufan menyatakan dengan adanya fenomena melemahnya rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat, maka pengusaha perikanan nasional perlu memperkuat penetrasi ekspor ke negara-negara nontradisional.

"Penetrasi yang lebih kuat ke negara tujuan ekspor yang kurang terlalu digarap selama ini, seperti Timur Tengah dan Afrika," kata Moh Abdi Suhufan, Jumat (5/10/2018).

Abdi juga menginginkan pemerintah khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat mendorong pelaku usaha perikanan dalam negeri untuk secara sadar dapat memenuhi persyaratan perikanan yagn diberlakukan oleh Eropa dan Amerika Serikat.

Baca juga: Menggiurkan! Bunga Investasi ORI015 Lebih Besar dari Deposito

Lanjutnya, hal tersebut penting, karena keamanan pangan saat ini menjadi isu global yang harus sangat diperhatikan bila ingin meningkatkan daya saing di tingkat perdagangan internasional.

Sebagaimana diwartakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah 10 poin menjadi Rp15.160 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.150 per dolar AS.

Baca juga: Tahun Politik, Menkeu Ingatkan Utang Negara Jadi Konsen Petahana dan Pesaingnya

Sementara itu sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan masyarakat tidak perlu risau dengan kondisi nilai tukar rupiah yang menyentuh angka psikologis baru di Rp15.000 per dolar AS.

"Rupiah saya kira tidak ada masalah, kenapa mesti risau di Rp15 ribu. Saya bilang tidak perlu risau karena inflasi masih bagus dan utang masih rendah," kata Luhut di Jakarta, Rabu (3/10).

Ia menjelaskan pula bahwa pemerintah mempunyai strategi untuk menekan laju impor, diantaranya melalui program B20, pariwisata, dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Penulis :
Nani Suherni