
Pantau - Desa Kertasana di Kabupaten Pandeglang, Banten, resmi ditetapkan sebagai Desa Ekspor Ikan Mas Koki oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Menteri Sakti Wahyu Trenggono menyebut desa ini punya potensi besar untuk mendongkrak ekonomi lokal sekaligus menjadikannya ikon ikan hias nasional.
“Kami akan mendukung pengembangan budidaya ikan koki menjadi lebih besar. Supaya kalau orang mencari koki, ya mencarinya di sini. Jadi memang setiap desa harus memiliki keunggulannya masing-masing. Kalau mau cari koki di sini, kemudian cari patin misalnya, bisa di Lebak,” kata Trenggono saat berkunjung ke lokasi, Kamis (8/5/2025).
Dia menegaskan, dukungan pemerintah tidak hanya berhenti di simbolisasi, tapi juga disertai tindakan nyata.
Salah satunya dengan menurunkan tim teknis ke Desa Kertasana untuk memetakan kebutuhan produksi agar bisa berkembang lebih besar.
“Kolaborasi antara Kementerian Kelautan dan Kementerian Desa akan terus kita intensifkan guna mewujudkan desa unggulan perikanan,” tambahnya.
Budidaya ikan koki di desa ini merupakan hasil kerja kolektif antara masyarakat melalui BUMDes Karya dan perusahaan swasta, PT Limas Inti Makmur (LIM).
PT LIM tak hanya memberikan pelatihan benih dan kultur pakan alami, tetapi juga membeli hasil panen untuk diekspor ke berbagai negara.
“Permintaan sangat banyak, kita sampai tidak sanggup. Australia saja setiap dua minggu itu meminta 20–30 ribu ekor,” ujar Omar Dany, perwakilan PT LIM.
Setiap tahunnya, ekspor ikan mas koki dari Desa Kertasana mencapai sekitar 2,5 juta ekor. Negara tujuan ekspor meliputi Jepang, Filipina, Vietnam, Eropa, Australia, hingga Afrika Selatan.
Program desa perikanan tematik sendiri merupakan inisiatif KKP untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi berbasis kearifan lokal.
Fokus utamanya adalah budidaya air tawar, payau, dan laut yang disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Ricky Setiawan