
Pantau.com Lembaga pemeringkat asal Jepang, Rating and Investment Information Inc (R&I), kemarin (7/3/2018), menaikkan peringkat surat utang Indonesia berdenominasi valas dari BBB- menjadi BBB.
Dalam publikasinya, R&I menyebutkan faktor kunci kenaikan peringkat utang Indonesia adalah kinerja ekonomi Indonesia yang dianggap semakin kuat, namun tetap stabil. Laju inflasi Indonesia, dinilai bisa dijaga rendah dan di sisi lain, defisit anggaran dan utang pemerintah masih dalam tingkat yang aman.
"Ketahanan ekonomi juga semakin baik dalam menghadapi gejolak eksternal, tercermin dari defisit transaksi berjalan yang rendah dan cadangan devisa yang besar," ujar R&I.
Baca juga:Utang Indonesia Desember 2017 Capai Rp4720,11 Triliun, Darmin: Nggak Masalah Itu!
R&I menilai, pembangunan infrastruktur menunjukkan kemajuan realisasi yang turut mengundang perbaikan iklim investasi. R&I juga mengapresiasi peningkatan penerimaan pajak antara lain melalui penguatan basis data perpajakan.
Di sisi lain, R&I meminta pemerintah untuk terus menggenjot penerimaan karena persentase pendapatan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih relatif kecil. Padahal, Indonesia dinilai membutuhkan pendanaan untuk pembangunan infrastruktur dan juga pengentasan kemiskinan.
R&I meyakini, kebijakan yang berfokus pada stabilitas makroekonomi dan rangkaian inisiatif reformasi struktural, akan terus berlanjut di tengah berbagai agenda politik Pilkada 2018 serta Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
Baca juga: Ini Sektor Ekonomi yang Paling Banyak Tarik Utang, Kok Bisa?
Lebih lanjut, R&I memandang, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlanjut, dengan indikator inflasi di kisaran 3 persen hingga 4 persen, defisit transaksi neraca berjalan akan sedikit melebar pada kisaran dua persen, dan defisit fiskal akan berada di bawah 3 persen terhadap PDB.
Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo menanggapi peringkat yang diberikan R&I merupakan kepercayaan dunia internasional terhadap perbaikan fundamental ekonomi Indonesia terus menguat.
Baca juga: Ooo.. Ini Alasan Porsi Utang Pemerintah Lebih Besar Dibanding Swasta
"Perbaikan rating ke posisi BBB oleh R&I, merupakan ketiga kalinya setelah peningkatan rating oleh Fitch dan JCR (Credit Rating Agency, Ltd/JCR, lembaga pemeringkat asal Jepang), semakin mengukuhkan keyakinan dunia internasional atas kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang semakin kuat," kata Agus dalam keterangan tertulis.
Agus menyampaikan pengakuan tersebut, didukung oleh efektivitas kebijakan pemerintah dan otoritas dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta komitmen pemerintah dalam mengimplementasikan reformasi struktural.
- Penulis :
- Martina Prianti