Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Laju IHSG Ditengarai Naik Tipis Setelah BI Rate Bergeming di Level 6,25 Persen

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Laju IHSG Ditengarai Naik Tipis Setelah BI Rate Bergeming di Level 6,25 Persen
Foto: Layar perdagangan saham BEI Jakarta. (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

Pantau – Sentimen dari Bank Indonesia (BI) yang menahan tingkat suku bunga acuannya ditengarai membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (18/7/2024) bergerak menguat terbatas.

IHSG dibuka melemah 3,12 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.221,10. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,96 poin atau 0,11 persen ke posisi 911,03.

"IHSG hari ini (18/07) diprediksi bergerak menguat terbatas dalam range 7.190- sampai 7.250," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli 2024 memutuskan menahan suku bunga BI-Rate di level 6,25 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00 persen.

Kebijakan BI tidak menaikkan suku bunga mempertimbangkan nilai tukar rupiah yang mulai terapresiasi, sedangkan, untuk pemangkasan BI-Rate, masih menunggu langkah The Fed melakukan pemangkasan yang diproyeksikan pada FOMC September 2024.

Baca Juga: Inilah Saham-Saham Pilihan Kamis, 18 Juli 2024

Dari mancanegara, inflasi tahunan Inggris pada Juli 2024 tetap sama seperti bulan sebelumnya di level 2 persen, atau posisi terendah sejak 2021.

Sebelumnya, Bank Sentral Inggris (BoE) kembali mempertahankan suku bunga di level 5,25 persen pada pertemuan Juni 2024.

BoE tetap menahan suku bunga meskipun inflasi pada Mei 2024 telah kembali pada target 2 persen.

Dari Asia, neraca perdagangan Jepang pada Juni 2024 tercatat surplus 224,04 miliar Yuan setelah pada bulan sebelumnya defisit 1.220,1 miliar Yuan.

Perolehan neraca dagang tersebut juga lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2023 tercatat surplus 36,52 miliar Yuan, posisi ekspor tumbuh 5,4 persen (yoy), serta impor naik 3,2 persen (yoy).

Sementara itu, bursa saham Wall Street bergerak berlawanan pada Rabu (17/07), indeks S&P 500 dan Nasdaq anjlok karena melemahnya saham-saham microchip dalam menghadapi potensi peningkatan konflik perdagangan AS dengan China.

Indeks S&P 500 merosot 1,39 persen menjadi 5.588,27, indeks Nasdaq Composite anjlok 2,77 persen menjadi 17.996,93, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,59 persen menjadi 41.198,08.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 715,30 poin atau 1,74 persen ke 40.382,39, indeks Hang Seng melemah 14,17 poin atau 0,08 persen ke 17.725,23, indeks Shanghai melemah 13,68 poin atau 0,46 persen ke 2.949,17, dan indeks Straits Times melemah 15,54 poin atau 0,45 persen ke 3.474,03.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin