Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Lewat Gemarikan, Kementerian KKP Terus Genjot Minat Konsumsi Ikan

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Lewat Gemarikan, Kementerian KKP Terus Genjot Minat Konsumsi Ikan
Foto: KKP gelorakan Gemarikan. (ANTARA/KKP)

Pantau - Melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan alias Gemarikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan, hingga kini pihaknya masih terus mendongkrak minat konsumsi ikan oleh masyarakat.

Program ini selain membagikan ikan dan olahannya secara gratis ke masyarakat, juga berisi edukasi cara menyimpan dan mengolah ikan menjadi beragam menu makanan lezat sesuai selera.

"Upaya itu dibarengi dengan penerapan sistem rantai dingin sehingga ikan-ikan yang sampai ke masyarakat kualitasnya terjaga dan harganya lebih stabil," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Kini, pihaknya juga menyebut sudah ada inovasi pangan berupa hidrolisat protein ikan (HPI) yang dapat dipadukan pada masakan sehingga masakan itu tetap mengandung protein ikan.

Baca juga: Semester I 2024, Kementerian KKP Catat PNBP dari PKRL Sebesar Rp325 Miliar

"Kami masih terus berinovasi menghadirkan program-program bagaimana menjadikan ikan sebagai menu sehari-hari masyarakat. Karena mengonsumsi ikan ini tidak hanya untuk kesehatan, tapi juga memberi kesejahteraan bagi nelayan kita," katanya.

Beragam upaya itu pun, disebutnya membuahkan hasil. Adapun berdasarkan data rata-rata asupan protein nasional pada tahun 2023 sebesar 62,32 gram per kapita/hari, 14 persen atau 9,25 gram per kapita per harinya berasal dari protein ikan.

Sementara itu, ahli gizi Djoko Maryono mengungkapkan, nutrisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan anak pada usia emas yaitu berupa protein, terutama yang di dalamnya terdapat tiga asam amino essential yaitu omega 3, omega 6 dan omega 9.

Ikan menjadi salah satu bahan pangan yang mengandung asam amino esensial.

Untuk itu jika ingin anak mengkonsumsi kandungan gizi yang lengkap untuk pertumbuhan maka dianjurkan mengonsumsi ikan.

Baca juga: KKP ‘Spill’ Ekspor Hasil Perikanan Semester I-2024 Capai Rp43,97 Triliun

Djoko menjelaskan, kandungan gizi tersebut juga bermanfaat untuk mengoptimalkan pertumbuhan serta kesehatan otak anak.

Seperti diketahui IQ rata-rata di Indonesia masih rendah hanya 98 dibanding Singapura 105, Korea 110, dan Jepang 110.

“Melalui perbaikan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman, baik jenis pangan sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang menjadikan kualitas gizi lebih,” katanya.

Untuk mencegah stunting dan penyakit umum dari beberapa penyakit kronis yang muncul akibat penurunan fungsi organ atau jaringan (degenerative) di masa dewasa, protein ikan dapat dipakai sejak bayi dalam kandungan atau seribu hari pertama kehidupan (1.000 HPK).

Djoko juga memberikan saran untuk mengolah ikan dengan beragam masakan anak lebih menyukai ikan.

Baca juga: KKP Buru Dalang Penyelundup Benur di Cilacap

Penulis :
Ahmad Munjin