
Pantau.com - Besarnya potensi panas bumi di wilayah Indonesia yang belum digarap, khususnya di Provinsi Jawa Barat, menjadi fokus Pemerintah untuk terus mendorong pengembangan panas bumi sebagai salah satu energi terbarukan potensial di Indonesia.
Kementerian ESDM mencatat, provinsi Jawa Barat menjadi propinsi terbesar dalam menghasilkan panas bumi, karena memiliki kapasitas terpasang sebesar 1.164 MW dan rencana pengembangan 428 MW, serta potensi 587 MW yang nantinya akan memberikan kontribusi pasokan energi nasional yang besar.
Baca juga: Lebih Up to Date Data , ESDM Luncurkan Aplikasi MOMS
Namun di dalam implementasi tidak terlepas dari adanya hambatan yang resistensi seperti penolakan masyarakat sekitar yang dilatarbelakangi isu-isu lingkungan.
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pendekatan dan pemahaman masyarakat agar tidak dengan mudah dipengaruhi menggunakan isu-isu lingkungan oleh pihak-pihak tertentu.
Salah satu daerah yang disoroti adalah Kabupaten Garut yang memiliki potensi energi panas bumi yang masih besar. Berkah pendapatan sebagai daerah penghasil panas bumi yang diterima melalui transfer langsung ini tentunya menjadikan Pemerintah Daerah merasakan manfaat yang besar dalam menyumbang APBD daerah tersebut.
Pengalaman energi panas bumi di dunia sudah cukup panjang. Direktur Pertamina Geothermal Energy Ali Mudakir mencontohkan di Selandia Baru sudah berusia 60 Tahun, bahkan di Amerika dan Italia, ada yang sudah berusia 100 tahun.
Baca juga: Sanksi Buat Perusahaan Tambang yang Tak Input Data di Aplikasi MOMS
"Pengalaman-pengalaman ini menunjukkan bahwa geothermal memang layak untuk kita kembangkan dan optimalkan di Indonesia," katanya.
Direktur Panas Bumi Ida Nuryatin mengutarakan bahwa keberadaan panas bumi sudah seharusnya terus menerus ada dan tidak akan ada habisnya karena sifatnya berkelanjutan.
Hal ini terbukti bahwa keberadaan PLTP Kamojang sebagai bukti bahwa energi Panas Bumi benar-benar sebagai wujud energi berkelanjutan yang nyata dimana PTLP Kamojang sudah beroperasi sekitar 35 tahun.
- Penulis :
- Nani Suherni