
Pantau - Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku dinilai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai bukti hadirnya pemerintah untuk mendukung tumbuhnya industri perikanan di Maluku.
KKP juga akan mendatangkan pasar untuk melengkapi operasional SKPT Saumlaki.
Pasarnya saya hadirkan, (investor) segera datang ke sini. Pasar ini menjadi penting karena kalau nanti produksi (hulu) berjalan bagus, namun pasarnya tidak terserap dengan baik, kan masalah. Nah itulah kita hadirkan secara lengkap.
Hal itu ditegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melalui keterangan terulis yang diterima di Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Investor, sambungnya, memiliki ketertarikan membangun industri di Tanimbar, karena potensi perikanan khususnya komoditas tuna yang cukup besar di perairan Maluku dan sekitarnya. Ditambah, permintaan produk perikanan di pasar global yang terus meningkat.
Baca juga: Menteri Trenggono Resmikan SKPT Saumlaki untuk Dukung Industri Perikanan Maluku
Berdasarkan data BPS, produksi perikanan tangkap Kepulauan Tanimbar mencapai 13 ribuan ton setiap tahun, dengan komoditas utama cakalang tongkol, tuna, dan ikan-ikan demersal.
Keberadaan fasilitas perikanan terintregasi di SKPT Saumlaki, seperti cold storage terintegrasi, pabrik es, tempat pelelangan ikan, hingga dermaga yang bisa menampung kapal bertonase besar, juga turut menjadi alasan pelaku usaha tertarik berinvestasi.
“Tujuan kita menginisiasi ini agar beberapa tahun yang akan datang, industri perikanan berkembang di sini. Jadi jangan khawatir, mudah-mudahan pasar yang datang itu bisa segera terealisasi. Dirjen Perikanan Tangkap akan menindaklanjuti hal ini. Investasinya kombinasi, dari dalam dan luar negeri,” bebernya.
Baca juga: Menteri Trenggono Paparkan Program Ketahanan Pangan 2025 di DPR
Ia juga memastikan keterlibatan masyarakat maupun nelayan lokal dalam mendukung industri perikanan yang akan berjalan nantinya. Hadirnya industri akan berimbas pada terbukanya lapangan kerja baru, penyerapan hasil tangkapan nelayan, serta nilai tambah produk perikanan yang dihasilkan.
Sementara itu, Chief Representatif of Japan International Coorperation Agency Sachiko Takeda mengatakan, pembangunan sarana prasana perikanan di lahan seluas 2,12 ha itu berjalan sejak tahun 2022 lalu dengan nilai sekitar Rp122 miliar.
Sachiko berharap pembangunan SKPT dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan, serta memberi nilai tambah produk perikanan yang dihasilkan. “Kami masih akan ada project selanjutnya untuk nelayan-nelayan bersama dengan KKP,” ungkapnya.
Pada peresmian SKPT Saumlaki, Menteri Trenggono turut memberikan paket bantuan pemerintah berupa alat tangkap kepada sejumlah nelayan. Dia juga meninjau kapal-kapal perikanan yang tengah sandar di dermaga SKPT tersebut.
Baca juga: KKP Bangun SKPT Geliatkan Ekonomi Perikanan di Ujung Barat Indonesia
- Penulis :
- Ahmad Munjin