Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Batik dan Udang Vannamei Jadi Sorotan di TEI ke-39: Ekspansi Produk Lokal Nonmigas ke China

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Batik dan Udang Vannamei Jadi Sorotan di TEI ke-39: Ekspansi Produk Lokal Nonmigas ke China
Foto: Penandatangan kesepakatan dagang antara pengusaha Indonesia dan China di ajang Trade Expo of Indonesia (TEI) ke-39 di Tangerang, Banten. (ANTARA/HO-KBRI Beijing)

Pantau - Produk lokal Indonesia kembali unjuk gigi di pasar internasional pada ajang Trade Expo of Indonesia (TEI) ke-39 yang digelar pada 9-12 Oktober 2024 di Tangerang, Banten. 

Dari total 32 kesepakatan dagang yang tercapai senilai 13,64 miliar dolar AS (sekitar Rp212,4 triliun) antara Indonesia dan China,, produk-produk lokal seperti batik, udang vannamei, manggis, dan sarang burung walet berhasil mencuri perhatian di tengah dominasi sektor nikel dan batu bara.

Baca juga: Antusiasme Pengunjung Meriahkan Closing Ceremony TEI 2024

Sebanyak 235 pengusaha asal China hadir dalam ajang ini, menghasilkan 17 Letter of Intent (LoI) dengan total nilai 13,51 miliar dolar AS, serta 15 Memorandum of Understanding (MoU) senilai 125 juta dolar AS. 

Kehadiran produk-produk unggulan lokal nonmigas menjadi sorotan, karena semakin mempertegas komitmen Indonesia untuk mendorong ekspor di sektor kreatif dan pertanian, selain komoditas besar seperti nikel dan batu bara.

"Hal yang menggembirakan adalah komitmen yang dicapai sebagian besar merupakan produk-produk pada sektor nonmigas," ujar Wakil Kepala Perwakilan RI Beijing, Parulian George Andreas Silalahi, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2024).

Batik dan Udang Vannamei: Andalan Ekspor Nonmigas 

Batik, salah satu warisan budaya Indonesia, terus mengukuhkan posisinya di pasar internasional, termasuk di China. Dalam TEI kali ini, batik menjadi salah satu produk yang diincar pengusaha China, bersama dengan komoditas pertanian seperti udang vannamei, manggis, dan arang batok kelapa.

"Ini adalah bukti nyata dari Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-China yang telah terjalin selama lebih dari satu dekade," jelas Parulian.

Ia menegaskan bahwa kerja sama kedua negara kini semakin berkembang, tidak hanya di sektor migas tetapi juga di sektor nonmigas yang lebih beragam.

Sarang Burung Walet: Penghargaan bagi Loyalitas 

Salah satu produk yang juga mendapat perhatian besar dalam TEI kali ini adalah sarang burung walet. Perusahaan China, Shanghai Zhong Yan Trading Co.Ltd (Yan Ty Ty), yang bergerak di bidang pengolahan sarang burung walet, berhasil meraih penghargaan Prima Duta karena kontribusi dan loyalitasnya dalam membeli produk Indonesia dengan tren yang terus meningkat.

Keberhasilan perusahaan tersebut dalam menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok Indonesia menjadi contoh nyata bagaimana produk lokal bisa bersaing di pasar global.

Dengan komitmen perdagangan dari China yang tercapai dalam TEI ke-39, Indonesia berharap dapat mencapai target pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 2,5 - 4,5 persen pada 2024.

Produk-produk lokal seperti batik, udang vannamei, manggis, dan sarang burung walet diharapkan menjadi andalan baru dalam ekspansi ekspor ke negara-negara mitra dagang utama, termasuk China.

Penulis :
Muhammad Rodhi