
Pantau – Analis mengungkapkan alasan mengapa target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari dapat berimbas positif pada emiten PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) secara fundamental.
Tak tanggung-tanggung, harga sahamnya bahkan dipatok Rp1.200 dari harga Rp895 per unit saham. Target harga itu menunjukkan, SUNI menjanjikan cuan sebesar 34 persen kepada para pemegang sahamnya.
Pada perdagangan Selasa (15/10/2024), saham SUNI ditutup menguat Rp25 (2,8 persen) ke Rp920 per unit saham. Harga tertingginya bertengger di Rp925 dan terendah Rp890 dengan nilai transaksi mencapai Rp1,7 miliar.
Analis Surya Fajar Sekuritas Atikah Tri Adriyanti mengatakan, SUNI merupakan market leader untuk produsen seamless pipe yang memenuhi tingkat komponen dalam negeri alias TKDN.
Pada saat yang sama, pemerintah menargetkan produksi minyak mencapai 1 juta barrel per hari pada 2030.
Baca juga: Emiten Sunindo Pratama Bidik Pendapatan 2025 Sebesar Rp1,25 Triliun
“Ini lantaran adanya gap yang signifikan antara konsumsi dan produksi,” kata dia dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Target tersebut, lanjut dia, meningkatkan aktivitas eksplorasi yang ditandai dengan kenaikan pada investasi hulu migas.
“Kami menilai dengan prospek yang cerah pada industri, ini akan menjadi katalis positif bagi SUNI karena SUNI merupakan pionir produsen seamless pipe yang memenuhi syarat TKDN dengan market share mencapai 63,6 persen,” ujarnya.
Pertumbuhan Ditopang Penambahan Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi SUNI saat ini mencapai 30 ribu ton per tahun.
“Di tengah kondisi industri yang menarik dan permintaan yang meningkat, emiten ini telah memulai konstruksi pembangunan pabrik baru,” ujarnya.
Baca juga: Laba Bersih SUNI Tumbuh 177,2 Persen, Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
Pabrik baru akan mulai beroperasi pada kuartal I-2025 dan menambah kapasitas SUNI hingga 70 ribu ton per tahun.
Sementara laba bersih diperkirakan tumbuh 24 persen compound annual growth rate (CAGR) pada 2024 hingga 2029.
“Kami perkirakan laba bersih SUNI akan tumbuh 63 persen mencapai Rp165 miliar pada 2024 dan 42 persen pada 2025 mencapai Rp235 miliar,” ungkap dia.
Begitu juga dengan gross margin yang pada 2024 diproyeksikan mencapai 34 persen, pada 2025 sebesar 35 persen dan net margin 2024 sebesar 20,9 persen, serta pada 2025 diperkirakan 21 persen.
Rekomendasi ‘Buy’ dengan Target Harga Rp1.200
“Kami merekomendasikan buy dengan target harga Rp1,200. Perhtungan ini mengunakan metode valuasi discounted free cash flow (FCFF) dengan WACC 8,8 persen dan terminal growth 3 persen,” ucapnya.
Valuasi ini, sambung dia, juga mengimplikasikan proyeksi price to earnings ratio (PER) 2024 sebesar 18,2 kali.
“Saat ini SUNI masih diperdagangkan pada valuasi 2024 forecast PE di level 13,6 kali,” imbuhnya.
Baca juga: Cermati 3 Sentimen, Raih Cuan dari Saham dan Reksa Dana Pekan Ini
Sanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com dan analis yang merekomendasikan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin