
Pantau - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Oktober 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga pada level optimis.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan, hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2024 yang tercatat sebesar 121,1, lebih rendah dibandingkan September 2024 sebesar 123,5.
"Tetap terjaganya keyakinan konsumen pada Oktober 2024 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing sebesar 109,9 dan 132,4," kata Ramdan.
Baca juga: BI Catat Aliran Modal Asing Capai Rp10,23 Triliun Dalam Sepekan
Dalam Survei Konsumen ini, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Oktober 2024 tercatat masing-masing sebesar 109,9 dan 132,4.
Pada Oktober 2024, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat, tecermin dari IKE Oktober 2024 sebesar 109,9.
"Terjaganya IKE Oktober 2024 ditopang oleh Indeks Penghasilan Saat Ini, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) yang berada pada area optimis, masing-masing sebesar 117,9, 104,7, dan 107,0," kata BI dalam laporannya.
Baca juga: BI Lapor Nilai Transaksi di ISEF 2024 Tembus Rp 1,85 Triliun
Secara spasial, sebagian kota mencatatkan peningkatan IKE, terbesar di Kota Banjarmasin (6,8 poin), disusul Ambon (5,2 poin) dan Manado (3,7 poin).
Sementara sebagian kota lainnya mencatat penurunan IKE terutama di Kota Surabaya (12,9 poin), Pontianak (8,3 poin), dan Padang (7,3 poin).
Sementara itu, Survei Konsumen BI mengklaim tetap kuatnya IEK ditopang oleh optimisme seluruh komponennya, yaitu ekspektasi terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha, masing-masing sebesar 138,4, 129,5, dan 129,2.
Baca juga: Cadangan Devisa RI Capai US$151,2 Miliar Per Oktober 2024
Secara spasial, beberapa kota mencatat peningkatan IEK, terbesar di Kota Bandar Lampung (14,5 poin), diikuti Banten (5,5 poin) dan Mataram (3,0 poin).
Survei Konsumen BI mengungkapkan pada Oktober 2024 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 74,1% menjadi 74,5%.
Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) terindikasi relatif stabil sebesar 10,5%.
Baca juga: Bank Indonesia dan Pemerintah Perkuat Sinergi Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat sedikit menurun dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya dari 15,3% menjadi 15,0%.
"Proporsi konsumsi terhadap pendapatan diindikasikan meningkat pada mayoritas tingkat pengeluaran, kecuali pada tingkat pengeluaran >Rp5 juta. Di sisi lain, porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi turun terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp4,1 - 5 juta," ujarnya.
Baca juga: Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif Ditopang KPR
- Penulis :
- Wulandari Pramesti