Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Waskita Karya Pede Gapai Target Kontrak Baru Rp14,5 Triliun di 2024

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Waskita Karya Pede Gapai Target Kontrak Baru Rp14,5 Triliun di 2024
Foto: Jajaran direksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dalam public expose di Waskita Heritage, Jakarta, Selasa (26/11/2024). (ANTARA/Muhammad Heriyanto)

Pantau - Sepanjang 2024, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) pede mencapai target nilai kontrak baru senilai Rp14,5 triliun.

Diketahui, nilai kontrak baru perseroan tercatat senilai Rp6,8 triliun per Oktober 2024. Angka ini menurun dibandingkan senilai Rp13,1 triliun pada periode yang sama 2023.

Namun, perseroan akan mengumumkan nilai kontrak baru senilai Rp5,8 triliun pada November dan Desember 2024.

Senilai Rp5,8 triliun, ada beberapa tender proyek yang waktu pengumumannya mundur di November dan Desember (2024). November dan Desember akan diumumkan, sehingga target akan tercapai.

Demikian ujar Direktur Bussines Strategic, Portofolio and Human Capital WSKT Rudi Purnomo dalam public expose di Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Baca juga: Waskita Karya Bangun 88 PSN dan 800 Km Tol dalam 10 Tahun

Pada sektor swasta, Rudi mengungkapkan perseroan sedang mengikuti tender proyek jalan tol elevated senilai Rp3 triliun, yang diharapkan bisa menang, agar nantinya bisa mem-feeding arus kas perusahaan.

Ia menjelaskan secara skema kontraktual, hal tersebut mempunyai kontribusi yang bagus dengan adanya uang muka dan lain-lain.

Selain itu, perseroan juga menjajaki beberapa proyek pembangunan gedung.

"Jadi, ini contoh-contoh kami bukan hanya menggarap proyek-proyek pemerintah, tetapi juga private sector," ujar Rudi.

Baca juga: Sejak 2017, Waskita Karya Bangun Jalan Tol Sepanjang 1.000 Kilometer

Berdasarkan segmentasi, pemberi kerja Waskita Karya sepanjang Januari-Oktober 2024 mayoritas atau sebesar 89,5 persen berasal dari pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN).

Sementara itu, sebesar 10,5 persen sisanya bersumber dari pengembangan bisnis atau business development.

Dari tipe pekerjaan, pada periode Januari-Oktober 2024, sebesar 77,4 persen dari pekerjaan konektivitas, sebesar 16,9 persen dari pekerjaan gedung, dan sebesar 5,4 persen dari sumber daya air (SDA).

Untuk metode pembayaran, sebagian besar atau sebesar 99,3 persen dilakukan dengan metode non-turnkey dan sebesar 0,7 persen turnkey.

Baca juga: Waskita Tak Lagi Garap Proyek Jalan Tol, Kata Wamen BUMN

Untuk metode pekerjaan, mayoritas atau sebesar 82,1 persen bersifat non-joint operation (NJO) dan sebesar 17,9 persen lainnya bersifat joint operation (JO).

Sepanjang 2023, Waskita Karya mencatatkan nilai kontrak baru senilai Rp16,9 triliun atau menurun dibandingkan capaian pada 2022 dengan nilai Rp20,2 triliun.

Penulis :
Ahmad Munjin