Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Senilai Rp20 Triliun bakal Guyur Kredit Investasi Padat Karya di 2025

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Senilai Rp20 Triliun bakal Guyur Kredit Investasi Padat Karya di 2025
Foto: Ilustrasi kredit investasi padat karya. (iStockphoto.com)

Pantau - Dengan target penyaluran hingga Rp20 triliun pada 2025, skema kredit atau pembiayaan baru diluncurkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Skema dimaksud adalah Kredit Investasi Padat Karya.

Skema Kredit Investasi Padat Karya ini dirancang khusus guna mendukung revitalisasi mesin dan peningkatan produktivitas di sektor industri padat karya. Melalui skema ini, pelaku industri dapat mengakses pembiayaan untuk memodernisasi peralatan dan meningkatkan efisiensi produksi. 

“Pemerintah menyediakan anggaran subsidi bunga/ marjin yang cukup untuk proyeksi penyaluran Skema Kredit Investasi Padat Karya ini mencapai target penyaluran sebesar Rp20 triliun pada tahun 2025,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi dikutip di Jakarta,  Rabu (25/12/2024).

Menurut Airlangga hal itu merupakan komitmen Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri padat karya nasional serta menciptakan  lapangan  kerja baru.

Baca juga: Kasasi Sritex Ditolak MA, BNI Cukupkan Pencadangan Atasi Risiko Kredit

Skema kredit ini menawarkan sejumlah fitur, seperti plafon pinjaman di atas Rp 500 juta hingga Rp10 miliar, suku bunga/ marjin yang lebih rendah dari kredit komersial, dan jangka waktu pinjaman fleksibel antara 5 hingga 8 tahun.

Skema kredit ini ditujukan untuk sektor-sektor industri padat karya, seperti pakaian jadi, tekstil, furnitur, kulit, barang dari kulit, alas kaki, mainan anak, serta makanan dan minuman.

Untuk mendapatkan kredit ini, calon penerima harus memenuhi sejumlah syarat.

Pertama, memiliki usaha yang produktif dan layak. Kedua, memiliki pengalaman usaha minimal 2 tahun. Ketiga,  memiliki paling sedikit 50 tenaga kerja yang diharapkan dapat meningkat seiring peningkatan kapasitas produksi karena revitalisasi mesin yang dilakukan.

Baca juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp3 Triliun ke PNM

Menurut Airlangga, peluncuran skema kredit ini merupakan salah satu dari paket kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan dan memperkuat industri di Indonesia.

Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong transformasi industri melalui berbagai instrumen, mulai dari insentif fiskal, kemudahan perizinan, peningkatan kualitas SDM, dan penguatan riset dan inovasi.

"Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri nasional, menciptakan lapangan kerja, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," imbuhnya. 

Baca juga: Bank Indonesia Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Capai 13%

Penulis :
Ahmad Munjin

Terpopuler