
Pantau - Langkah besar diambil Bukalapak dengan menutup layanan marketplace produk fisik setelah 15 tahun beroperasi. Menteri Perdagangan Budi Santoso merespons langkah Bukalapak tersebut.
"Kementerian Perdagangan menyambut baik inisiatif Bukalapak untuk mendukung transformasi digital perekonomian Indonesia, salah satunya melalui digitalisasi warung dan UMKM melalui program kemitraan dan layanan virtual," ujar Budi, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (12/1/2025).
Budi juga mendorong Bukalapak untuk memberikan perhatian khusus pada produk lokal, baik konvensional maupun digital, dalam menjalankan strategi barunya. "Seperti gim lokal, dengan membantu on boarding UMKM melalui pelatihan, kurasi produk, serta penyediaan fasilitas ruang promosi bagi produk dalam negeri," katanya.
Baca juga: Umumkan Tutup Lapak, Bukalapak Bakal Menghadap Menko Airlangga
Bukalapak secara resmi menutup layanan marketplace untuk produk fisik pada Selasa (7/1/2025). Dengan langkah ini, platform tersebut tidak lagi menyediakan berbagai barang seperti pakaian, elektronik, atau kosmetik. Sebagai gantinya, Bukalapak akan sepenuhnya berfokus pada produk-produk virtual, termasuk voucer, pulsa, dan token listrik.
Transformasi ini dinilai mencerminkan adaptasi Bukalapak terhadap perubahan pasar dan kebutuhan pengguna. Dengan mengalihkan fokusnya ke produk virtual dan digitalisasi UMKM, Bukalapak berkomitmen untuk menjadi katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di Indonesia.
Keputusan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menghadapi persaingan di industri e-commerce yang semakin ketat, sekaligus memperkuat kontribusi Bukalapak dalam membangun ekosistem digital nasional.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi