HOME  ⁄  Ekonomi

Oh... Pemerintah Izinkan Penggunaan TKA dengan Syarat

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Oh... Pemerintah Izinkan Penggunaan TKA dengan Syarat

Pantau.com - Beberapa waktu lalu sempat ramai video menjamurnya Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Berbagai video menayangkan bahwa TKA berdatangan hampir setiap hari.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pemerintah membolehkan kan perushaan menggunakan TKA selama 4 tahun. Namun dengan syarat harus membangun sekolah vokasi untuk melarikan masyarakat sekitar.

"Kita boleh kan mereka 4 tahun pertama gunakan banyak tenaga asing, tetapi dalam waktu bersamaan dia harus dirikan vocational training bersama pemerintah untuk melatih rakyat setempat untuk ganti tenaga asing," ujarnya saat jumpa pers di kantornya, Jl Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Hey! Kamu Wisatawan, Ada Rencana Dana Kebersihan Nih Saat Liburan

Lebih lanjut menurutnya, hal ini sudah dilakukan di Morowali. Luhut bahkan bilang sekolah vokasi yang disediakan menjadi salah satu sekolah vokasi berkualitas di luar Jawa. 

"Enggak pernah ada kan vocational berkualitas di luar Jawa. Kan enggak pernah ada, sekarang ada di kelas tinggi di Morowali, profesornya dari IPB (Institut Pertanian Bogor), kemudian praktiknya di pabrik sendiri sehingga berkualitas," ungkapnya.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan pemerintah berpihak pada negara manapun yang membawa dana untuk Indonesia asalkan memenuhi beberapa kriteria. Salah satunya terkait aturan tenaga kerja asing yang telah disebutkan.

"Kita berpihak kepada kepentingan masing-masing, kita enggak bego. Siapa pun yang masuk harus comply dengan 4 kriteria yang kita buat," katanya. 

Baca juga: Artis yang Sukses Bisnis Property, Ada yang Masih Muda Banget Lho

Selian itu, dari sisi teknologi, semua teknologinya harus ramah lingkungan tidak boleh second class tech.

"Siappun dia dateng, mau Tiongkok, dari bulan, dari mana harus bawa proper teknologi," katanya.

Kemudian, harus ada penambahan nilai saat melakukan pengolahan sumber daya alam di Indonesia. Luhut bilang tak lagi menginginkan ada yang melakukan eksplorasi tanpa proses pertambahan nilai.

"Kita gak mau lihat dia dateng explorasi seperti freeport dulu langsung di ekspor materialnya, gak mau, kita mau lihat nilai tambah. Seperti di Morowali mulai dari nikel, stanlisteel, carbon steel, jadi batre kita kontrol," ungkapnya.

Keempat kata dia, adanya teknologi transfer. Luhut bilang Indonesia bukan hanya dijadikan sebagai pasar teknologi namun juga harus dilibatkan sebagai pelakunya.

"Karenanya lithium baterai itu kita ikut kan scientist-nya. Kita paksa kau mau invest tapi harus ikut ini itu, bukan mau diatur tapi ktia permudah izinnya," pungkasnya

Penulis :
Nani Suherni

Terpopuler