
Pantau - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate diteropong masih terus berlanjut sepanjang tahun 2025. Itu menyusul Januari lalu di mana BI-Rate dipangkas menjadi 5,75 persen.
Peneropongan itu datang dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Penurunan suku bunga pada beberapa pekan lalu yang diputuskan oleh BI dilakukan sesaat setelah laju inflasi nasional yang mencatatkan level yang cukup rendah di level 1,57 persen pada Desember 2024.
Penurunan tersebut kami proyeksikan masih akan terus berlanjut sepanjang 2025. Apalagi, regulator (BI) telah memberikan isyarat yang jelas untuk mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat agar lebih bergairah kembali dengan tingkat inflasi yang lebih sehat bagi perekonomian di tahun 2025.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan itu dalam Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal IV 2024 perseroan di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Baca juga: BI-Rate Diteropong Bergeming di Level 5,75 Persen hingga Akhir 2025
Sejalan dengan potensi penurunan BI-Rate tersebut, Darmawan menyampaikan bahwa Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin terakselerasi pada tahun 2025. Dengan demikian, hal ini semakin dekat dengan aspirasi nasional menuju Indonesia emas 2045.
Adapun tantangan bagi sebagian besar perbankan, pertumbuhan dana masyarakat secara nasional tertinggal dari pertumbuhan kredit dan menekan rasio kredit terhadap pendanaan perbankan.
Namun, menurut Darmawan, tantangan ini bukan penghambat bagi Bank Mandiri untuk dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara optimal.
“Sebagai bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan tidak berlebihan apabila kita katakan Bank Mandiri adalah bank utama yang secara konsisten menopang pertumbuhan kredit nasional sepanjang tahun 2024,” tutur dia.
Baca juga: Ekonom Ini Mengaku Terkejut dengan Pemangkasan BI-Rate
Darmawan mengatakan, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri. Pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar dengan merata dan dapat dijumpai di setiap daerah di seluruh penjuru Nusantara.
Hingga Desember 2024, kredit Bank Mandiri (bank only) tumbuh 20,7 persen year on year (yoy), jauh di atas pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada di kisaran 10,4 persen yoy.
Dalam mendukung masyarakat untuk dapat memiliki rumah, Bank Mandiri membantu ribuan masyarakat dan pekerja di Indonesia mewujudkan hunian impian mereka dengan kredit pemilikan rumah (KPR) Bank Mandiri yang tumbuh pada level 16,9 persen yoy. Hal ini sejalan dengan aspirasi strategis nasional di perumahan masyarakat.
Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki fokus dalam pengembangan ekonomi masyarakat dan penguatan usaha yang berpihak pada masyarakat secara luas atau padat karya, yaitu segmen mikro dan menengah atau UMKM.
Pada 2024, baki debet kredit UMKM Bank Mandiri telah mencapai Rp135 triliun atau tumbuh 6 persen yoy dan menjangkau kepada lebih dari 1.250 mitra atau debitur UMKM. Penyaluran kredit ini pun diiringi dengan rasio non-performing loan (NPL) UMKM yang terjaga dengan optimal di level 1,36 persen.
Baca juga: BI-Rate Perlu Bergeming di Level 6 Persen versi LPEM UI, Mengapa?
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin