Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Israel Larang HTS Masuki Suriah Selatan, Ada Apa?

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Israel Larang HTS Masuki Suriah Selatan, Ada Apa?
Foto: Upacara kelulusan Pasukan Keamanan Umum Suriah digelar di Aleppo pada Rabu (12/2/2025), menandai komitmen pemerintahan baru dalam restrukturisasi sektor keamanan negara. (Getty Images)

Pantau - Israel menegaskan tidak akan mentoleransi keberadaan kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) atau pasukan lain yang berafiliasi dengan penguasa baru Suriah di wilayah selatan negara itu. Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menuntut agar wilayah tersebut sepenuhnya didemiliterisasi.

Baca juga:
AS Era Biden Kekeh Labeli HTS Teroris, Gimana dengan Trump?

Mantan afiliasi Al Qaeda, HTS, berhasil menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada 8 Desember 2024 melalui serangan mendadak yang mengakhiri kekuasaan Presiden Bashar al-Assad. Langkah ini mendorong Israel untuk mengerahkan pasukannya ke zona demiliterisasi yang diawasi PBB di Suriah sebagai tindakan antisipasi.

"Kami tidak akan mengizinkan pasukan HTS atau tentara Suriah baru memasuki wilayah selatan Damaskus. Kami menuntut demiliterisasi penuh di provinsi Quneitra, Daraa, dan Sweida," ujar Netanyahu dalam upacara kelulusan militer.

Baca juga:
Menteri Suriah Janji Kebebasan Pers Pascainsiden Jatuhnya Rezim Assad

Ia juga menegaskan Israel tidak akan membiarkan adanya ancaman terhadap komunitas Druze di Suriah selatan. Druze, yang menganut ajaran turunan Islam, merupakan kelompok minoritas baik di Suriah maupun Israel.

Sementara itu, pemerintah Suriah menuntut agar Israel menarik pasukannya dari wilayahnya. PBB juga menyebut langkah Israel sebagai pelanggaran perjanjian internasional dan mendesak agar pasukan segera ditarik. REUTERS

Penulis :
Khalied Malvino